Resmi Dibuka, Rakernas KAPT Diharapkan Menghasilkan Rekomendasi untuk Kemajuan Berbangsa dan Bernegara
Jakarta – Rakernas Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) yang mengangkat tema “ Persatuan Nasional untuk Kesejahteraan dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” secara resmi dibuka oleh Koordinator Nasional KAPT Bambang J Pramono pada Jumat 26 Agustus 2022. Rakernas yang berlangsung di Wisma DPR RI, Bogor, ini di hadiri hamper 200 peserta dari Dewan Pimpinan Nasiona (DPN) maupun perwakilan korwil dari sejumlah wilayah Indonesia.
Dalam sambutannya Bambang berharap rakernas ini dapat menghasilkan gagasan atau ide-ide yang konstruktif bagi pemerintahan dari berbagai bidang yang akan dibahas oleh peserta yang hadir. Selain itu, hasil rakernas ini pun akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah sebagai bentuk sumbangsih pemikiran KAPT.
“Kami harapkan Rakernas KAPT ini, dapat melahirkan gagasan dan daya upaya dalam menjawab problematika yang dihadapi saat ini, serta merumuskan capaian ke depan, yakni Persatuan Nasional untuk Mewujudkan Kesejahteraan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Mudah-mudahan kami dapat memberikan gagasan, maupun ide-ide yang lugas berupa rekomendasi yang akan kami berikan kepada pemerintah agar menjadi road map jangka panjang,” ujar Bambang J Pramono.
Sementara itu Dewan Pengarah KAPT Ammarsjah sebelumnya menyampaikan, bahwa agenda rakernas ini diharapkan dapat menyusun rencana kerja tak hanya jangka pendek saja, namun juga dapat menentukan jangka panjang bagi organisasi dan juga memberikan masukan bagi pemerintah.
“Untuk itu, pada pertemuan ini kita optimalkan, sebisa mungkin, sekuat-kuatnya, agar kita bisa menyusun program yang bisa membawa bukan hanya sekedar KAPT pada posisi bisa membantu segala kesulitan saja, namun juga diharapkan dapat menyelamatkan bangsa ini kedepan. Karena krisis ini ada didepan mata,” tuturnya.
“Krisis ini jangan dianggap remeh, karena ini sudah menumbangkan banyak negara. Dan juga mengakibatkan instabilitas politik yang memungkinkan agenda-agenda yang jauh dari agenda kemakmuran bangsa, akan bisa didorong atau dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tak bertanggung jawab,” sambung Ammarsjah.
Oleh karena itu, Ammarsjah menilai menjadi penting KAPT dengan latarbelakang intelektual dari beragam perguruan tinggi dengan berbagai bidang keilmuan seharusnya dapat memberi lebih dari sekedar relawan saja.
Ammarsjah juga menyampaikan KAPT saat ini tengah membangun titian muhibah kebangsaan niatnya membangun komunikasi kepada semua kelompok, komunitas, sehingga kedepan kita dapat merajut kembali paham kebangsaan, merajut kembali Indonesia yang kita cita-citakan sehingga kesejahteraan dan keadilan bisa didapatkan.
“Semoga rakernas ini dapat menghasilkan butir-butir yang cukup signifikan bagi kemajuan kita berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Dalam rakernas hari pertama ini, sejumlah korwil KAPT juga menyampaikan pandangan umumnya mengenai program dan tantangan di wilayahnya masing-masing baik yang telah maupun yang akan dilaksanakan.
Korwil Bantan misalnya, cukup aktif dalam membangun komunikasi dan kerja sama dengan sejumlah kelompok atau komunitas seperti Gelem Tani, Pokja Wartawan, Relawan FBn, IeSPA, Lingkar Media Network.
Selain itu, KAPT Banten juga aktif dalam menyikapi isu-isu kedaerahan yang ada di wilayahnya seperti mandatory Gubernur, keterbukaan informasi public, isu dinasti dan oligarki, reformasi birokrasi. Kemudian permaslahan pendidikan, kebudayaan, sampai masalah infrastruktur jalan.
Sedangkan Korwil Jawa Barat dalam pandangan umumnya menyampaikan pentingnya program penguatan ekonomi akar rumput dalam menghadapi krisis saat ini. Selain itu optimalisasi riset perguruan tinggi, utamanya menghadapi krisis pangan dan energi.
Selanjutnya KAPT Korwil Bali berharap KAPT dapat melebarkan sayap, meneguhkan komitmen, satu sama lain tanpa saling curiga, saling mendukung.
Lalu ada KAPT Korwil Jawa Timur yang menyampaikan bahwa KAPT harus terus bergerak memberikan support penyelesaian krisis baik pandemi covid19 beserta dampaknya, krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan.
Penanganan kebencanaan adalah keniscayaan dan hal yang paling steril dari kepentingan karena mengusung tema kemanusiaan. Penanganan Kebencanaan adalah pintu masuk universal dalam menunjukkan peran dan keberpihakan KAPT dalam kerelawanan untuk kemanusiaan.
Usai penyampaian pandangan umum Korwil KAPT, acara rakernas berlanjut dengan diskusi yang menghadirkan anggota DPR RI fraksi PKB yakni KH Maman Imanul Haq dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Untuk diketahui, rakernas KAPT berlangsung selama tiga hari 26-28 Agustus 2022.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.