Cerita Persahabatan Sutarno di Final Lempar Cakram
Solo – Berkompetisi namun penuh persahabatan. Itulah suasana yang terekam dalam final ASEAN Para Games 2022 lempar cakram (discus throw) klasifikasi F42, di Stadion Manahan Solo, Rabu sore (3/8/2022). Meski para atlet sedang memperebutkan medali emas, selama pertandingan tidak jarang mereka saling bertegur sapa dan bergurau.
Dalam final itu, Indonesia menurunkan Sutarno dan David Subiyantoro, untuk menghadapi Sawai Klangam wakil dari Thailand, Tin Nyo, Aung Tun Lin dari Myanmar, Vuong Chau dari Vietnam, dan Mun Meng dari Kamboja.
Vuong Chau gayanya paling kalem, mengenakan training dan kaus polo jersey merah dan celana training panjang warna navy. Sementara Sutarno dan Tin Nyo paling suka banyol.
Vuong Chau hanya tersenyum-senyum jika dicandai Sutarno. Para atlet memang sering berbagi komentar soal lemparan, diselingi tawa kecil. Sehingga suasana terasa cair.
Boleh jadi penampilan Vuong Chau kurang meyakinkan. Perawakannya biasa saja. Tidak terlihat atletis, seperti para pesaingnya. Tetapi di lemparan pertama, dia langsung menunjukkan kelasnya.
Vuong Chau memimpin dengan lemparan sejauh 33.69 meter. Disusul Aung Tun Lin dengan 32.86 meter, dan Sutarno di posisi ketiga dengan 32.38 meter.
Vuong Chau makin panas di lemparan ketiga. Lemparannya mencapai 34.69 meter, dan mengokohkan posisinya, sebagai pemimpin peringkat.
Di lemparan kelima, Sutarno yang semula hanya bertengger di posisi lima merangsek ke posisi dua dengan lemparan 33.40 meter.
“Masih ada satu lagi. Mudah-mudahan yang ke-enam (lebih baik),” kata Sutarno, dikutip dari rilis Media Center APG 2022, Rabu (3/8/2022).
Namun perjuangannya di kesempatan ke-enam tidak memperbaiki peringkatnya untuk menggeser Vuong Chau. Catatan lemparannya 33.07 meter.
Setelah melihat ke papan angka, ia menghampiri Vuong dan memberikan kode dengan tangan bahwa persaingan sudah selesai. Sutarno pun memberikan tos tinju kepada Vuong Chau.
Di lemparan ke enam Vuong Chau hanya mencatat 33.40 meter, dan sampai semua atlet menyelesaikan lemparannya, tidak ada lagi yang bisa menggesernya dari posisi nomor satu.
“Ya memang rejekinya. Dia (Vuong Chau) ini juara dari dulu. Sudah enam kali ketemu, saya beda koma terus sama dia,” komentar Sutarno usai bertanding.
Duel ini menempatkan Vuong Chau meraih emas, Sutarno sebagai peraih perak dan Aung Tun Lin sebagai juru kunci dalam perolehan medali, alias perunggu.
Sedangkan David Subiyantoro di posisi empat, disusul Tin Nyo, dan paling buncit si pendiam Mun Meng dari Kamboja. Lemparan terbaik Mun Meng di percobaan pertama, mencapai 16.86 meter.
Setelah pertandingan mereka saling memberikan selamat dan mengajak foto bersama sebagai kenang-kenangan. Vuong Chau tampaknya yang paling semangat.
Walau tetap dengan ekspresi santai. Dia menyodorkan gawai pintarnya ke pewarta untuk menjadi kamera yang mengabadikan momen itu.
“Terima kasih Indonesia, terima kasih teman-teman atlet,” kata Vuong Chau saat ditemui usai pertandingan.
Dia berterima kasih kepada Indonesia, karena mengaku senang bisa kembali berkompetisi di ASEAN Para Games Solo 2022. ASEAN Para Games terakhir dihelat di Kuala Lumpur pada 2017.
Vuong Chau juga pernah ke Solo pada ASEAN Para Games 2011, dan ketika itu ia juga menyabet emas. Dia bercerita bahwa fasilitas di Solo banyak mengalami kemajuan.
“Dulu ya tampaknya…,” Vuong Chau tidak melanjutkan ucapannya hanya tertawa kecil.” Tetapi sekarang sangat bagus. Hotel sangat bagus,” kata pria ramah ini.
Soal para atlet yang sering bergurau satu-sama lain, Vuong Chau juga mengatakan tidak ada masalah baginya. Dia senang-senang saja.
Vuong pernah diwawancarai media Vietnam pada ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur. Menurut dia berinteraksi dengan sesama atlet membawa kesenangan tersendiri. Menurut pria ramah itu, tanpa olahraga, ia mengaku “akan sangat sedih”.
Menurut Vuong Chau, olahraga telah memberinya banyak hal. Pertama-tama, ini adalah kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, mulai dari ofisial, pelatih, dan kolega di desa olahraga penyandang disabilitas, hingga teman-teman dari negara-negara di kawasan, dan tentu saja penggemar olahraga.
“Bagi Anda yang kurang beruntung memiliki disabilitas seperti saya. Anda harus berani mengesampingkan rasa bersalah disabilitas Anda. Mari nikmati hidup ini,” kata Vuong dalam suatu wawancara.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.