Connect with us

Komunikasi Gado-Gado Pemerintah Tanggapi Kenaikan Harga Bahan Pokok

Jakarta – Sekretaris Dewan Pengarah Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Bambang Sutrisno, mengapresiasi upaya Presiden Joko Widodo menekan laju harga bahan pokok yang meningkat dengan menginstruksikan operasi pasar (OP) dengan menggelontorkan pasokan minyak goreng mencapai 11 juta liter dan kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan jaringan distribusi bahan pokok. Khususnya dari sentra-sentra produksi ke pasar-pasar nasional.

“Upaya Presiden Joko Widodo untuk melakukan operasi pasar dan menginstruksikan kepada pemerintah daerah untuk memperlancar jaringan distribusi bahan pokok dari sentra-sentra produksi ke pasar-pasar nasional adalah langkah yang perlu diapresiasi”.

Meski demikian Bambang, menambahkan terdapat hal yang perlu dikritisi terkait komunikasi politik pemerintah kepada publik atas kondisi yang terjadi. khususnya masalah kenaikan harga telur. Terdapat perbedaan informasi yang disampaikan antara lembaga pemerintahan seperti; KSP (Kantor Staf Kepresidenan), Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Publik kebingungan menangkap situasi yang terjadi sebenarnya.

“Bagi kami praktisi pertanian, menilai apakah hal ini diambil berdasarkan serangkaian diskusi yang cermat atau ini sebagai upaya memberikan respon dari kebuntuan, keputusasaan akan kejadian yang terus berulang. KSP menyampaikan kenaikan harga telur disebabkan adanya persoalan pada pola kemitraan antara peternak rakyat dengan peternak menengah dan besar. Sementara Kemendag menyampaikan tingginya permintaan masyarakat setelah pemerintah melakukan pelonggaran PPKM dan harga pakan ternak yang melonjak belakangan ini,” ulas Bambang.

Perlu diketahui berdasar data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2020, produksi jagung dari tahun 2016-2020 mengalami pertumbuhan rata-rata 1,46% dengan produksi tahun 2020 sebesar 24,857 juta ton. Adapun penggunaan untuk pakan terus meningkat dengan angka rata-rata pertumbuhan 9,83 %. Adapun di tahun 2020 jumlah penggunaan pakan 3,71 juta ton.

Di periode September 2021 Kementerian Pertanian (Kementan) melansir panen jagung nasional berlangsung hingga akhir 2021, diperkirakan luas panen sebesar 299.059 hektar, Oktober 230.157 hektar, November 207.264 hektar dan Desember seluas 197.265 hektar dengan produksi masing-masing 1,21 juta ton, 916.759 ton, 1 juta ton dan 881.787 ton. Sementara Kebutuhan jagung setahun untuk pakan, konsumsi dan industri pangan totalnya 14,37 juta ton sehingga dengan menambahkan stok akhir Desember 2020 (carry over) sebesar 1,43 juta ton, diperoleh stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton .

Meski jagung over stok ternyata tidak menjamin mencukupi kebutuhan industri pakan ternak. Hal ini dapat kita lihat sejak awal tahun 2021 harga jagung untuk pakan ternak sudah mengalami trend kenaikan. Bahkan solusi yang dilakukan adalah mengimpor gandum 300 rb ton, dan stok jagung di gudang perusahaan pakan ternak mulai menipis, yaitu yang normalnya tersedia stok jagung untuk 60 hari kini hanya tersedia untuk kebutuhan 44 hari.

“Peningkatan produksi jagung tiap tahun bahkan over stok tidak mencukupi kebutuhan penggunaan industri pakan ternak bahkan pemerintah harus melakukan impor gandum untuk menambal kebutuhan,” ujar Bambang.

Persoalan jagung yang mahal saat ini akibat ketersediaan dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan industri pengguna ditambah isu harga pakan yang mahal merupakan isu bertahun-tahun tapi tidak jelas solusinya. Sementara, data pemerintah yang tidak akurat membingungkan pelaku usaha.

“Kiranya komunikasi yang dijalin antar lembaga pemerintah terkait kenaikan harga bahan pokok terutama kebutuhan jagung untuk pakan ternak perlu obat yang mujarab. Ingat kejadian ini terus menerus terjadi, data mana yang dapat kita percaya sebagai pegangan. Dan jangan sampai solusi yang ditawarkan ke masyarakat hanya sekedar memadamkan api sesaat yang ternyata bara di dalam sekam sudah membara yang tak dapat kunjung dipadamkan,” pungkas Bambang.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya