Connect with us
DPR RI

Sinergi para Penegak Hukum di Sulawesi Tenggara Harus Terbangun

Sinergi para Penegak Hukum di Sulawesi Tenggara Harus Terbangun
Anggota Komisi III DPR RI Johan Budi saat Kunjungan Kerja Komisi III ke Sulawesi Tenggara, ketika rapat dengan seluruh mitra kerja Komisi III di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (18/12/2021). Foto: Eko/Man

Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Johan Budi menegaskan agar para aparat penegak hukum di Sulawesi Tenggara terus membangun sinergi guna menciptakan kondisi kemanan dan hukum yang stabil. Dengan begitu pelayanan hukum bagi masyarakat akan terpenuhi dengan baik. Menurutnya Sultra selalu menjadi sorotan isu nasional, sehingga ini menjadi tantangan bagi para aparat penegak hukum untuk menciptakan kondusifitas.

Pernyataan tersebut dia ungkapkan saat Kunjungan Kerja Komisi III ke Sulawesi Tenggara, ketika rapat dengan seluruh mitra kerja Komisi III di Kendari. Dalam rapat kunker tersebut dia juga menyoroti soal over kapasitas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), yang kebanyakan adalah pidana narkoba.

“Ini tidak hanya di Sulawesi Tenggara tapi juga di banyak tempat.  Kemarin saya menyampaikan, harus ada persamaan persepsi terhadap pelaku tindak pidana yang berkaitan dengan narkoba,” papar Budi saat diwawancarai di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (18/12/2021).

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini pun menyadari bahwa narkoba merupakan kejahatan yang luar biasa, sehingga harus diberantas. Namun dia beranggapan bahwa pengguna merupakan korban dari peredaran narkoba, menurutnya bagi pelanyalah guna narkoba dalam kadar tertentu sebaiknya direhabilitasi.

“Tetapi ada juga hal-hal yang perlu kita pahami bersama, seperti pengguna, ada satu gram sabu-sabu atau ganja misalnya itu kan sebaiknya direhabilitasi. Kalau tidak, semua akan numpuk di lapas. Sekali lagi saya tidak mengentengkan narkoba, tetapi kalau over kapasitas kemudian penghuni lapas banyak pengguna narkoba, bukanya mereka insyaf, malah berkembang di situ,” ujar Budi.

Dia juga menegaskan jangan sampai ada peredaran narkoba di dalam lapas. Oleh sebab itu, para pemangku kepentingan harus mencari solusi konkrit untuk mengatasi peredaran narkoba di dalam lapas. “Ini kan perlu ada solusi, nah solusi yang kemarin saya sampaikan itu, saya menyarankan dalam konteks penegakan hukumnya, jangan semua dipidana (pengguna). Pengguna yang hanya satu gram mislanya direhab saja, kan ada payung hukumnya,” jelas Budi.

Dia juga menyinggu soal pemeberatansan korupsi, dia mengapresiasi kinerja Polda dan Kejati yang telah melampaui target pengembalian uang negara. “Saya juga memberi apresiasi kepada Kapolda maupun Kejati, kita kemarin luar biasa pengembalian negara yang disetor melebihi target sampai dengan empat ratus persen,” ungkap Budi.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya