Connect with us

Perayaan Hari Ibu, Ganjar Kedatangan Ibu-Ibu Hebat dari Berbagai Daerah

Semarang – Ganjar Pranowo tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Mata Gubernur Jawa Tengah itu terlihat berkaca-kaca, saat mendengar kisah ibu-ibu hebat dari seluruh Nusantara.

Rabu (22/12/2021) malam, bertepatan dengan perayaan Hari Ibu, Ganjar kedatangan tamu ibu-ibu hebat dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka adalah para pemenang lomba vlog Hari Ibu yang diselenggarakan Ganjar. Ada dari Lampung, Blitar (Jawa Timur), Demak dan Tegal.

Para ibu-ibu itu datang bersama anak-anak mereka ke Rumah Dinas Ganjar di Semarang. Ada juga beberapa peserta dari Kalimantan, Bogor, Jakarta, bahkan ada yang dari luar negeri yang mengikuti secara daring.

“Ibu saya itu superhero buat saya pak. Beliau adalah pahlawan yang sangat hebat dalam kehidupan saya. Saya berjanji akan selalu sayang pada ibu, dan menjaganya sampai akhir hayat,” kata Hanik, salah satu pemenang lomba yang sedang berada di Taiwan melalui zoom.

“Ibu saya itu sangat keren pak. Beliau selalu memberikan contoh pada saya, tentang pentingnya saling membantu, menghormati dan menyayangi antarsesama manusia,” timpal Syifa Salsabila, peserta asal Lampung, yang juga menjadi salah satu pemenang dan diundang datang ke Semarang.

Ganjar begitu gayeng berdialog dengan ibu-ibu hebat dan anak-anaknya itu. Beberapa kisah tentang bagaimana perjuangan seorang ibu membesarkan anak-anaknya, membuat Ganjar terharu.

“Kami orang tua, hanya bisa berjuang untuk yang terbaik buat anak-anak. Dulu saya terpaksa harus menjadi TKW ke Malaysia selama 25 tahun, dan meninggalkan anak yang masih berusia 1,5 tahun, hanya demi membuat masa depan anak-anak cerah. Semuanya saya lakukan demi anak dan keluarga,” ucap Aminarsih (58), salah satu ibu dari pemenang asal Blitar.

Ganjar berkali-kali mengacungkan dua jempolnya dan mengucapkan terima kasih atas dedikasi ibu pada anak-anaknya.

“Dulu perasaan saya kalau ibu marah, kok galak. Padahal ibu sedang mendidik kita, menyiapkan masa depan kita dengan baik. Dari doa seorang ibu, kita semua bisa sukses sampai saat ini. Maka kita harus hormat dan taat pada ibu. Ibu kalian hebat, maka kalian harus jaga ibumu,” ucap Ganjar pada seluruh peserta.

Ganjar juga tak menyangka akan banyak peserta yang tertarik mengikuti lomba vlog Hari Ibu. Sedikitnya 500 peserta mengikuti lomba itu, dengan mengenalkan ibunya pada Ganjar, dan menceritakan kisah-kisah heroik ibu masing-masing.

“Dan banyak kisah hebat para ibu dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya yang diceritakan. Dan ternyata, mereka dipandang oleh anak-anaknya sebagai ibu-ibu yang hebat semua. Saya senang sekaligus terharu, banyak kisah hebat dari para ibu. Mudah-mudahan, cara kita merayakan Hari Ibu ini mengingatkan kembali, akan besarnya jasa ibu untuk kita semua. Selamat Hari Ibu,” ucapnya.

Salah satu ibu hebat asal Lampung, Dairoch, mengatakan sangat bersyukur bisa bertemu dengan Ganjar. Ia yang datang jauh-jauh dari Tulang Bawang itu bisa berbagi pengalaman di Hari Ibu bersama orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

“Saya begitu bahagia, ternyata anak saya ikut lomba dan vlognya diapresiasi, sehingga saya bisa bertemu langsung dengan pak Ganjar. Pak Ganjar ternyata sosok yang begitu menaruh rasa hormat pada orang tuanya khususnya ibu. Itu suatu pelajaran dan hikmah, beliau seorang pemimpin tapi tetap hormat dengan ibu dan tidak lupa pada jasa-jasanya,” ucapnya.

Dairoch berharap seluruh ibu di Indonesia terus menebar kasih sayang pada anak-anaknya. Doa yang terbaik harus terus diberikan agar anak-anak mendapat kesuksesan.

“Dan anak-anak juga harus taat serta patuh pada seorang ibu. Bahagiakan ibumu dengan cara yang terbaik,” ucapnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya