Kinerja Gubernur Ganjar Pranowo Memuaskan 77,9 Persen Rakyat Jawa Tengah
Semarang – Ganjar Pranowo selama menjabat Gubernur Jawa Tengah dinilai memiliki kinerja sangat memuaskan hingga layak diteruskan pada periode mendatang. Survei yang dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat 77,9 persen warga Jateng puas dengan kinerja Ganjar.
Survei ini dilakukan LSI pada 7 hingga 14 November 2017, dengan multi stage random sampling dengan 440 responden. Responden memberikan penilaiannya dengan metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Dalam survei kepuasan publik itu, hanya 10,9 persen yang menyatakan kurang puas. Kemudian 0,9 persen yang tidak puas, dan 11 persen sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Persentase warga yang menginginkan Ganjar kembali menjadi gubernur juga tinggi. Tercatat ada 53,5 persen yang ingin Ganjar menjadi gubernur periode selanjutnya. Sedangkan yang tidak menginginkan kembali hanya 12,3 persen. Sisanya 34,3 persen tidak menjawab.
Pengamat Politik Effendi Gazali menilai, tingginya kepuasan publik mencerminkan kesukaan pada kinerja Ganjar. Survei tersebut juga menjadi gambaran kondisi Jateng yang relatif tenang dan tidak tidak ada gejolak dalam menginginkan pemimpin baru. “Pak Ganjar juga memiliki fans loyal atau pendukung fanatik 27 persen, itu saya kira cukup tinggi,” katanya.
Data Kinerja Gubernur Jawa Tengah
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks kebahagiaan Jateng 2017 sebesar 70,92. Nilai ini meningkat cukup signifikan dibandingkan indeks kebahagiaan 2014 yang cuma 67,81. Indeks kebahagiaan Jateng ini lebih tinggi dibandingkan angka Nasional 70,69. Bahkan mengungguli kebahagiaan di Jawa Barat sebesar (69,58 %) dan Jawa Timur sebesar (70,77 %). “Kebahagiaan orang Jateng lebih tinggi dari Nasional, kita nomor 12, mengungguli Jatim dan Jabar,” kata Kepala BPS Jateng, Margo Yuwono.
Beberapa kinerja Ganjar yang mendapat perhatian publik ialah reformasi birokrasi, pembangunan infrastruktur, penurunan kemiskinan, pembangunan sektor pariwisata, pembangunan rumah sehat layak huni, dan akses kredit bunga rendah untuk UMKM.
Komunikasi Ganjar dengan warga yang dibuka seluas-luasnya baik melalui media sosial maupun tatap muka, turut mempengaruhi penilaian publik pada gubernurnya. Tidak hanya keluhan yang disampaikan, publik juga mengapresiasi kebijakan Ganjar dalam pembangunan jalan dan perhatiannya pada warga miskin.
Guru Besar Ekonomi Universitas Diponegoro, FX Sugiyanto menilai secara umum program-program Ganjar bisa dikatakan berhasil. Sejumlah program dalam bidang ekonomi berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Saat ini pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 5,18%, lebih tinggi dari Nasional 5,01%. “Bicara reformasi birokrasi suka tidak suka Jateng sekarang leader,” tegasnya.
Reformasi birokrasi yang patut mendapat apresiasi, menurut Sugiyanto adalah pembangunan sistem GRMS (Government Resource Management System). Dengan GRMS, Jateng bisa menekan kebocoran anggaran. “Ini rintisan birokrasi yang bersih. Setiap orang bisa mengakses dan mengawasi penggunaan sumber daya dari perencanaan dan pelaksanaan,” jelasnya.
Dalam hal infrastruktur, Pemprov Jateng juga memiliki peranan signifikan pada infrastruktur pedesaan. Jalan-jalan kampung di desa saat ini mayoritas sudah beton. “Infrastruktur Jateng sangat bagus, dan sekarang ada tren Jateng tujuan investasi, berarti prospeknya bagus, stabilitas sosial jarang ada gejolak, ini tidak lepas dari leadership gubernur,” katanya.
J.Jams
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.