Connect with us

Perkuat Disiplin Protokol Kesehatan Jelang Event Superbike, Kepala BNPB Luncurkan Gerakan Mobil Masker Untuk Masyarakat Lombok

Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito (kanan), bersama Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc (kiri) melepas Gerakan Mobil Masker untuk masyarakat di halaman Gedung Gubernur NTB, Kamis (11/11). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Dume Sinaga)

Mataram – Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi dukungan kepada pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memperkuat disiplin penerapan protokol kesehatan melalui ‘Gerakan Mobil Masker untuk Masyarakat’. Gerakan tersebut digelar dalam rangka menekan angka penularan COVID-19.

“Gerakan Mobil Masker ini merupakan upaya pemerintah melalui BNPB untuk mengedukasi dan mengsosialisasikan pentingnya protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker, kepada masyarakat,” ujar Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito dalam arahannya dalam upacara peluncuran ‘Gerakan Mobil Masker Untuk Masyarakat’ di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (11/11), di depan kantor Gubernur NTB.

Selain itu, gerakan masker ini ditujukan untuk mendukung penguatan protokol kesehatan jelang perhelatan balap motor internasional, World Superbike. Perhelatan World Superbike diagendakan akan digelar pada 19 – 21 November 2021 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Event balap motor ini merupakan kegiatan pariwisata internasional pertama yang akan di gelar Indonesia pada masa pandemi COVID-19.

Dalam penyelenggaraannya, Gerakan Mobil Masker Untuk Masyarakat tersebut melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, unsur TNI/Polri, Forkopimda bersama 95 relawan Satgas Penanganan COVID-19 Daerah.

“BNPB menggagas satu gerakan ini dan bersinergi dengan pemerintah daerah provinsi kota dan kabupaten, dalam hal ini melalui peran BPBD setempat untuk bersama-sama mengedukasi, memberikan sosialisasi dan sekaligus memitigasi perkembangan COVID-19 di daerah sehingga dapat terkendali,” jelas Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito di sela peluncuran.

Masker menurut para ahli saat ini masker menjadi alat yang paling efektif untuk mencegah terjadinya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 hingga 97 persen. Menurut Ganip sendiri, masker memiliki fungsi yang sama dengan payung ketika terjadi hujan. Kendati tidak dapat menghilangkan atau menghentikan hujan, namun payung dapat mencegah seseorang dari paparan air hujan.

“Payung tidak bisa menghentikan hujan, tapi payung dapat melindungi kita dari keterpaparan air hujan. Begitu pula masker dan vaksinasi. Tidak menghentikan menghilangkan COVID-19. Tetapi masker bisa mencegah kita dari terpapar COVID. Vaksin bisa melindungi kita dari keterpaparan COVID-19,” jelas Ganip.

Melalui ‘Gerakan Mobil Masker Untuk Masyarakat’, Ganip sangat optimis bahwa program tersebut menjadi salah satu strategi yang tepat untuk mengendalikan COVID-19 di tengah masyarakat.

Di samping itu, vaksinasi juga menjadi hal yang paling efektif bagi setiap orang agar lebih terlindungi dari paparan COVID-19. Oleh sebab itu, Ganip meminta agar dua hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat sehingga dapat menekan angka penularan.

“Strategi yang paling tepat untuk menjaga kita supaya tidak terpapar COVID-19 hanya dengan cara pakai masker dan mengikuti program vaksinasi nasional,” kata Ganip.

Ganip juga mengapresiasi Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat yang telah menangani COVID-19 dengan baik sehingga saat ini Provinsi NTB bisa berada dalam masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dan menjadi salah satu dari 4 provinsi terbaik dalam menangani COVID-19.

“Saya mengapresiasi kerja keras Gubernur beserta Forkompimda dan seluruh tokoh masyarakat mulai dari DPRD, akademisi, juga media untuk keterlibatannya dalam penanganan COVID-19 di Provinsi NTB,” kata Ganip.

Upacara peluncuran ‘Gerakan Mobil Masker Untuk Masyarakat’ itu dilakukan secara simbolis dengan pengangkatan bendera oleh Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito bersama Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., didampingi oleh Danrem 162 Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, serta Kapolda NTB Irjen Pol. Moh. Iqbal di depan gedung kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat, Deputi Bidang Rehabililtasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansah, S.Pd, M.A.P, M.M,.

Gubernur Nusa Tenggara Barat berharap kedepannya, bantuan dukungan protokol kesehatan dapat memanfaatkan masyarakat lokal sehingga dapat memulilhkan kembali ekonomi masyakarat di Provinsi NTB.

“Di NTB ini, banyak masyarakat yang dapat menghasilkan produk kesehatan berkualitas seperti masker dan handsanitizer. Kami berharap, kedepannya bantuan protokol kesehatan tersebut dapat memanfaatkan masyarakat lokal sehingga bisa memulihkan kembali ekonomi masyarakat yang sempat terdampak,” harap Zulkieflimansyah.

Usai upacara pelepasan, para relawan yang diturunkan dalam ‘Gerakan Mobil Masker Untuk Masyarakat se- Nusa Tenggara Barat’ ini kemudian akan membagikan masker di 3 kabupaten diantaranya Lombok Selatan, Lombok Barat, dan Lombok Timur. Kegiatan akan menyasar wilayah yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti terminal, mal, pusat-pusat perbelanjaan dan kuliner serta lokasi lain yang berpotensi terdapat kerumunan masyarakat di Kota Lombok.

Selain membagikan masker, 95 relawan Satgas Penanganan COVID-19 tersebut juga memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan masker di masa pandemi COVID-19.

Dalam rute tersebut, sebanyak 1.000.000 masker beserta 12.000 sabun cair, 50.040 sabun batang dan 50.040 hand sanitizer dibagikan kepada masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya