Gandeng Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ledokombo, Seknas Jokowi Lanjutkan Safari Vaksinasi Massal di Kabupaten Jember
Jakarta – Setelah dilaksanakan di Pasuruan, Banyuwangi, Surabaya, Bondowoso dan Situbondo, safari vaksinasi massal Seknas Jokowi akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Desa Suren Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu 27 Oktober 2021 Seknas Jokowi bersama Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) akan melaksanakan kegiatan vaksinasi di lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ledokombo Jember.
Menurut Sapto Raharjanto Ketua DPW Seknas Jokowi Jawa Timur rangkaian acara vaksinasi ini sendiri adalah bentuk nyata dari kontribusi relawan Jokowi yang seperti Seknas Jokowi dan juga KAPT dalam membantu percepatan herd imunity yang digalakkan oleh Presiden Joko Widodo, “dimana di Kabupaten Jember sendiri dari info yang kita dapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember sampai saat ini prosentase masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi masih 37 persen, oleh karena itu kita dari Seknas Jokowi bersama KAPT dan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Suren Ledokombo memiliki komitmen yang sama untuk membantu pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah Kabupaten Jember untuk mengejar target kekebalan komunal bagi masyarakat di Kabupaten Jember.
Dalam acara yang akan dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Jember ini Seknas Jokowi dan KAPT juga melibatkan para santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum dalam kepanitiaan acara. Menurut Sapto Raharjanto Spirit peringatan Hari Santri Nasional dan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 adalah sebuah power tersendiri bagi bangsa Indonesia, terutama di masa pandemi saat ini dimana spirit Santri Siaga Jiwa Dan Raga untuk bersama sama bahu membahu bersama pemerintah dan masyarakat untuk memutus mata rantai covid 19 ini melalui kegiatan vaksinasi ini.
“Kegiatan vaksinasi Seknas Jokowi ini juga untuk menindaklanjuti apa yang sudah menjadi komitmen dari Relawan Seknas Jokowi dari tingkat pusat sampai di daerah-daerah, dimana caretaker Seknas Jokowi Rambun Tjajo sangat mendukung kegiatan ini, dibantu oleh Ismarilda Priadi yang aktif untuk melakukan komunikasi dengan pihak kementerian kesehatan sehingga acara vaksinasi massal ini bisa dilaksanakan di Jawa Timur, dan harapan kami kegiatan vaksinasi ini bisa dilaksanakan di seluruh Indonesia sebagai wujud nyata komitmen Seknas Jokowi untuk membantu Presiden Joko Widodo” tegas Sapto Raharjanto.
Sapto juga berharap adanya peran dari tokoh Agama seperti para Kyai di Kabupaten Jember bisa memiliki peran besar untuk mengajak para santri dan jama’ah untuk melaksanakan vaksinasi. “Adanya peran tokoh agama di Kabupaten Jember sangatlah bagus, untuk bersama sama pemerintah membentuk herd imunity bagi masyarakat di Kabupaten Jember sehingga diharapkan laju perputaran kegiatan perekonomian masyarakat serta kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya bisa segera pulih kembali,” paparnya.
Namun begitu Sapto tetap tak berhenti untuk mengimbau dan mengajak masyarakat tidak mengendurkan protokol kesehatan, agar tren positif kasus Covid-19 ini dapat dipertahankan.
“Setelah vaksinasi, protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan. Vaksinasi tanpa penerapan protokol kesehatan yang baik tidak akan berdampak maksimal terhadap upaya penanganan pandemi di tanah air,” terangnya.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.