Connect with us

Tata Kawasan Kumuh di Solo, Gibran Luncurkan Kampung Semanggi Harmoni

Solo – Lahan 1000 -0-100 di kawasan Kelurahan Mojo (Semanggi) yang telah rata dengan tanah yang sebelumnya kawasan kumuh, kini mulai ditata dengan mulai membangun perumahan untuk warga masyarakat. Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang didampingi Wawali Teguh Prakosa, Sekda Ahyani, Direktur perumahan dan Pemukiman Kementrian PPN/Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti dan kepala OPD terkait, Jumat (11/6/2021) me-launching (meluncurkan) Perumahan Kampung Semanggi Harmony di atas lahan kawasan HP 00001 Mojo.

Walikota Gibran pada kesempatan tersebut mengatakan, penataan kawasan kumuh ini merupakan tahap I dan diselesaikan dulu pada tahun 2021 untuk 253 unit rumah. Tahap kedua tahun 2022 akan dibangun sisanya. Begitu pula untuk bangunan Mako Brimob dan SMA 2 Surakarta.

“Pembangunan ini merupakan komitmen Pemkot Solo untuk menata kawasan-kawasan kumuh di seluruh wilayah Kota Surakarta,” jelas Gibran.

Perumahan tersebut diperuntukan bagi 569 Kepala Keluarga (KK) di atas lahan masing-masing 6 X6,5 meter dengan luas bangunan 32 m2. Rumah dibangun dengan konsep Rumah RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) yang terdiri dari kamar tidur, kamar mandi, dapur dan ruang tamu.

Fasilitas yang tersedia untuk warga di Lahan HP 001, air bersih dipenuhi dari Master Meter sebanyak 11 unit beserta jaringan perpipaan yang terhubung dengan masing-masing rumah warga.

Kebutuhan sanitasi dicukupi dengan menggunakan lima unit IPAL Komunal untuk melayani 50 KK per unit yang dilengkapi jaringan perpipaan ke masing-masing rumah warga.

Penataan kawasan kumuh Semanggi khususnya pemukiman warga menggunakan konsep LC (Land Consolidation) yakni warga dipindahkan sementara untuk nantinya dipindahkan kembali usai lahn selesai ditata.

Penataan meliputi penataan RW 1 dan RW 2 Kelurahan Mojo; penataan eks HP-16 Semanggi (eks HP 00001 Mojo); penataan dan huntara RW 2,3,4 dan 5; huntara penataan Losari – Demangan.

Sementara, kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Taufan Basuki Supardi mengatakan, pembangunan hunian segment 1 Kampung semanggi Harmony diharapkan tahun 2021 selesai untuk tahap 1 dan tahap berikutnya tahun 2022.  Sedangkan segment 2 yang di RW 1 Kelurahan Mojo letaknya di sebelah bantaran Sungai Bengawan Solo akan ditata sedang dalam proses pelepasan dari Kementrian PU.

Di kawasan bantaran Bengawan Solo, direncanakan 56 hunian dengan bantuan dari beberpa instansi antara lain bantuan OJK sebanyak 5 unit, Bank Solo, PDAM, PDAU Pedaringan masing – masing 1 unit sudah selesai dibangun. 47 unit rumah selanjutnya menyusul setelah tahap pelepasan selesai.

Pada segment 3 di RW 2, 3, 4 dan 5 Semanggi, Pemkot Sudah menyelesaikan dokumen site plan dan dokumen lainnya. Lahan masih dalam proses hibah dari Kementrian PUPR.

“Kami harapkan semua yang sudah kita jadualkan berjalan dengan baik tepat waktu sehingga bisa segera dinikmati hasilnya. Apa yang kita lakukan dan akan kita lakukan diharapkan bisa memberikan perubahan yang dulunya kawasan kumuh nantinya menjadi kawasan yang tertata. Ini tidak terpelas dari keterlibatan semuan pihak lintas OPD dalam pemberdayaan perekonomian warga UMKM, pertanian yang mendorong masyarakat dengan memberikan pelatihan dan membentuk kelompok – kelompok usaha,” urainya.

“Selain pembangunan fisik, kami harapkan perekonomian warga juga meningkat dalam penataan kawasan Kumuh Mojo (Semanggi) ini,” tutupnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya