Connect with us
DPR RI

Komisi IX Dorong Percepatan Vaksinasi di Labuan Bajo

Komisi IX Dorong Percepatan Vaksinasi di Labuan Bajo
Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene saat pertemuan Tim Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI dengan Bupati Manggarai Barat beserja jajaran di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (12/4/2021). Foto: DPR RI

Jakarta – Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene mendorong pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bersinergi dengan pemerintah pusat dalam menggerakkan proses vaksinasi di daerah tujuan wisata Labuan Bajo. Mengingat, pemerintah sudah menetapkan Labuan Bajo sebagai daerah tujuan wisata super prioritas.

Hal ini disampaikan Felly usai pertemuan Tim Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI dengan Bupati Manggarai Barat beserja jajaran di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (12/4/2021). Pertemuan ini juga dihadiri perwakilan Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja, BPOM, serta BKKBN.

“Sebagai daerah tujuan wisata super prioritas, sudah seharusnya Manggarai Barat yang terkenal di dunia dengan Labuan Bajo, masyarakatnya mendapatkan vaksinasi, agar geliat pariwisata bisa kembali bangkit,” ungkap politisi Fraksi Partai NasDem itu.

Dalam sambutannya, Felly mengatakan, NTT khususnya Kabupaten Manggarai Barat memiliki potensi pariwisata luar biasa. Dengan potensi yang ada ini, menjadikan Kabupaten Manggarai Barat sebagai tujuan investasi baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang sangat potensial, sehingga menjadikan kawasan ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat.

“Pertumbuhan ekonomi tersebut cenderung mengalami penurunan di tahun 2020 sebagai dampak pandemi Covid-19. Diharapkan dengan dukungan ketersediaan vaksin, serta penerapan protokol keseheatan yang ketat, dapat memulihkan ekonomi Provinsi NTT khususnya Kabupaten Manggarai Barat. Sehingga secara tidak langsung juga memberi pengaruh positif khususnya pada pembangunan kesehatan dan ketenagakerjaan,” ujarnya.

Diketahui, Indonesia sedang melaksanakan program vaksinasi Covid-19 yang sudah dimulai Januari 2021. Untuk itu, diharapkan Pemerintah  Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya Kabupaten Manggarai Barat dapat melakukan upaya persiapan dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sebaik-baiknya.

Di sisi lain, legislator dapil Sulawesi Utara ini menambahkan, di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini sistem pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang. Sehingga peran Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan menjadi sangat penting. Ketika sistem pelayanan kesehatan berjenjang ini berjalan dengan baik, diharapkan beban rumah sakit dapat sedikit berkurang.

“Masyarakat yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan pun dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Untuk itulah pemenuhan sarana prasarana termasuk SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan penting untuk diperhatikan,” imbuhnya.

Selain itu kondisi wilayah Kabupaten Manggarai Barat termasuk wilayah yang rentan  terhadap bencana. Tanggal 5 – 6 April 2021 lalu Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur dilanda siklon tropis Seroja yang meluluhlantakan sebagian besar wilayahnya, termasuk Kabupaten Manggarai Barat.

“Kami turut berduka cita atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana alam beberapa waktu lalu. Diperlukan kesiapsiagaan sistem kesehatan dalam mendukung persiapan kebencanaan di daerah ini. Kami juga hadir untuk menyalurkan bantuan untuk meringankan beban masyarakat yang menjadi korban,” pungkasnya.

Bupati Manggarai Barat, Edi Endi mengungkapkan, dijadikannya Labuan Bajo sebagai tujuan wisata super prioritas merupakan sebuah tantangan. Kehadiran Komisi IX DPR RI diharapkan menjadi solusi di tengah pandemi yang sedang terjadi. “Secara umum perekonomian Labuan Bajo masih tumbuh positif 0,8 persen pada 2021 ini walau diterpa badai pandemi,” jelasnya.

Dirinya juga meminta dukungan Komisi IX DPR RI terkait status masih Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang masih berstatus sebagai RS Pratama. “Bahkan dikabarkan rencana pembangunan RS Komodo justru mendapat tanda bintang atau malah sudah dihapuskan. Kami butuh rumah sakit yang representatif sebagai daerah tujuan wisata super prioritas dari pemerintah pusat,” tutupnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya