Connect with us

Pemerintah Segera Kaji Pertandingan Sepak Bola Dengan Penonton

Malang – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berkesempatan menyaksikan pertandingan Perempat Final Piala Menpora 2021 antara Persija Jakarta versus Barito Putera di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam (10/4). Pertandingan dengan tribun penonton kosong itu berakhir 1-0 untuk kemenangan Persija.

Muhadjir mengapresiasi pelaksanaan Piala Menpora 2021. Menurut dia, terlaksananya Piala Menpora bisa menjadi motivasi untuk menghidupkan kembali persepakbolaan nasional yang mengalami hibernasi selama masa pandemi.

“Dalam hal ini karena (Piala Menpora 2021) untuk memberikan motivasi agar persepakbolaan nasional kita segera bergeliat. Karena sudah lama mengalami hibernasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menko PMK mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah berupaya menemukan bentuk aktivitas persepakbolaan nasional yang ideal di tengah pandemi yang abnormal ini. Termasuk mengkaji kemungkinan memulai pertandingan dengan menghadirkan penonton.

“Jadi sekarang ini memang masih mencari bentuk, termasuk kita jajaki kemungkinan mulai ada penonton. Dalam waktu dekat nanti akan kita evaluasi pelaksanaan ini,” ungkapnya.

“Karena bagaimanapun pertandingan sepak bola tiada penonton seperti makanan gak ada garamnya,” imbuh dia.

Menko PMK menjelaskan, isu olahraga merupakan salah satu yang menjadi fokus perhatian pemerintah. Dia mengatakan, pemerintah juga saat ini memantau pelaksanaan pertandingan olahraga dan menyiapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021.

“Saya selaku Menko PMK yang salah satu tugasnya mengkoordinasi bidang olahraga. Tentu saja saya ikut bertanggung jawab terus mendorong dan memantau termasuk menyiapkan PON Papua,” jelasnya.

Sorot Pencarian Talenta Muda Sepak Bola

Menko PMK mengatakan, kegiatan Piala Menpora 2021 yang digelar di beberapa tempat telah berjalan dengan baik, termasuk penerapan protokol kesehatannya. Karena itu, dia mengatakan, kesuksesan penyelenggaraan Piala Menpora akan menjadi dasar pertimbangan untuk pelaksanaan event olahraga di masa pandemi.

“Secara umum sangat bagus, event (Piala Menpora 2021) yang digelar di beberapa tempat dan kita memang pantau, kemudian ini bisa menjadi dasar untuk pertimbangan melaksanakan event selanjutnya,” kata Muhadjir Effendy.

Lebih lanjut, Menko PMK menyadari bahwa kompetisi dalam dunia olahraga khususnya sepak bola sangat penting untuk ajang mencari talenta-talenta muda berbakat.

“Karena yang namanya olahraga khususnya sepak bola itu tanpa didukung frekuensi pertandingan yang cukup banyak itu tidak mungkin kita bisa melakukan talent scouting. Melacak pemain berbakat,” ujarnya.

Muhadjir mengatakan, olahraga sepak bola sangat menjadi perhatian masyarakat. Bahkan, ungkapnya, Presiden RI Joko Widodo juga menaruh perhatian pada sepak bola dan pencarian bakat talenta muda.

“Pak Presiden juga sangat perhatian karena kemarin juga baru saja ada rapat kabinet terbatas untuk membahas pencarian bakat, dan kita punya program cara merekrut talenta muda olahraga dan lebih spesifik sepak bola,” tuturnya.

Karenanya, dia meminta pemerintah daerah juga menaruh perhatian khusus dalam olahraga sepak bola serta pencarian dan pembinaan talenta muda berbakat.

“Bagaimanapun sepakbola merupakan salah satu cabang yang sangat mendapatkan perhatian masyarakat. Terutama pemerintah daerah itu harus menaruh perhatian betul pada sepak bola,” katanya.

Selain itu juga, Muhadjir telah meminta kepada Mendikbud Nadiem Makarim untuk memulai kembali pelaksanaan Piala Siswa yakni pertandingan sepak bola tingkat SMP dimulai kembali seiring dengan mulai diberlakukan sekolah tatap muka. Hal itu dilakukan untuk mendorong pencarian talenta muda berbakat.

“Kemudian juga saya mendorong Mas Mendikbud untuk bisa segera melaksanakan Piala Siswa. Dan ini merupakan talent scouting untuk mencari talenta sepak bola nasional,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya