Connect with us

Komitmen PTPN III Wujudkan KEK Sei Mangkei Menjadi Kota Industri Modern

Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei (seimangkeisez.com)

Kawasan Industri Sei Mangkei yang dibangun dan di kelola oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PTPN III) memiliki areal seluas 1.933,80 Ha dan telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei sesuai PP No.29 tahun 2012. PTPN III juga telah ditetapkan sebagai Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Bupati Kabupaten Simalungun No. 188. 45/193/BPPD tanggal 30 Januari 2013.

Peresmian operasional KEK Sei Mangkei telah dilaksanakan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada tanggal 27 Januari 2015. Pada tanggal 27 November 2015 juga telah dilaksanakan peresmian operasional PT Unilever Oleochemical Indonesia sebagai tenant (pelaku usaha) di KEK Sei Mangkei oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Dan pada tanggal 17 Desember 2017, KEK Sei Mangkei telah menerima Penghargaan sebagai “Kawasan Industri Baru Dengan Perkembangan Terbaik: Inisasi Oleh BUMN” dari Kementerian Perindustrian.

Realisasi investasi pembangunan infrastruktur dan industri di KEK Sei Mangkei hingga saat ini adalah sebesar Rp3,99 Trilliun dengan tingkat penggunaan lahan (occupancy rate) di KEK Sei Mangkei saat ini seluas 212 Ha atau setara 10,96% dari total luas KEK Sei Mangkei 1.933,80 Ha. Beberapa calon investor potensial yang sedang dalam proses pelaksanaan investasi di KEK Sei Mangkei saat ini antara lain:

  1. PT Alternatif Protein Indonesia (51 Ha): pengembangan industri protein altematif dari Black Soldier Flies (BSF) dengan pembangunan Insect Bio Reactors (IBR).
  2. PT All Cosmos Indonesia (7 Ha): pengembangan industri pupuk (bio kimia fertilizer). Rencana Grounbreaking pada Bulan Februari Tahun 2018.
  3. PT Growth Steel Groups (64 Ha): pembangunan pabrik CPKO, pembangkit listrik & pabrik karet.
  4. Cheil Jedang Group (20 Ha): pengembangan pabrik pakan ternak dan bio-kimia (menunggu realisasi investai PT API)
  5. PT Toba Hijau Sinergi (2 Ha): pengembangan pabrik bio-pellet
  6. JG Capital Group (18 Ha): pengembangan industri hilir karet (ban kendaraan roda 4)
  7. PT Nusa Mandiri Utama (4 Ha): pengembangan industri pestisida dan herbisida (menunggu selesainya pelabuhan Kuala Tanjung)

Untuk perkembangan proyek-proyek investasi di KEK Sei Mangkei yang sedang dilaksanakan saat ini di KEK Sei Mangkei sebagai berikut:

1. Perkembangan Investasi PT Unilever Oleochemichal Indonesia (PT UOI)

PT UOI telah berinvestasi sebesar Rp 2,26 Trilliun dengan luas lahan 18 Ha (Tahap I) untuk pembangunan industn oleochemical dengan kapasitas olah 500 Ton CPKO/tahun dan menghasilkan produk berupa fatty acid (135.000 ton/tahun), surfactant (15-0 k ton/tahun), soap noodle (40.000 ton/tahun), dan glycerine (16.500 ton/tahun). Saat ini PT UOI sedang melakukan pengembangan industri oleochemical dengan nilai investasi tambahan sebesar USD 60 juta atau setara Rp 810 Milliar dan tambahan lahan seluas 9 Ha sehingga total investasi akan menjadi Rp 3,07 Trilliun.

2. Perkembanqan Pabrik Minvak Goreng PT Industri Nabati Lestari kap. 600.000 Ton CPO/tahun

Pada saat ini juga sedang berlangsung proyek pembangunan pabrik minyak goreng PT Industri Nabati Lestari (PT INL) kapasitas 600.000 Ton CPO/tahun yang merupakan usaha patungan PTPN III dan PTPN IV dengan total nilai proyek (projoct cost) sebesar Rp 750 Milliar. Realiasi progress fisik sampai dengan saat ini sebesar + 52% dan ditargetkan dapat beroperasi pada Bulan Mei 2018.

3. Perkembangan Rencana Investasi PT Alternative Protein Indonesia (PT API)

PT API merupakan anak perusahaan Alternative Protein Corporation yang berkedudukan di Hongkong dan berencana mengembangkan produk protein alternatif dengan total investasi + USD 500 juta di Sei Mangkei dan USD 4 Milliar di Indonesia yang direncanakan untuk 5 tahun ke depan berbentuk Foreign Direct Investment dengan membangun 25 Insect Bio Reactor (IBR) di seluruh Indonesia dengan kebutuhan feedstock sekitar 2,5 juta ton per tahun.

Di KEK Sei Mangkei PT API akan membangun 5 unit Insect Bio Reactor (IBR) diatas lahan seluas 51 hektar dengan kapasitas olah feedstock masing-masing IBR sebesar 200.000 ton/tahun dan output produk (Insect Meal) sebesar 33.750 ton/tahun. Kebutuhan feedstock berupa tandan kosong (tankos) kelapa sawit sebesar + 572 ribu ton per tahun dan Palm Kemel Meal (PKM) sebesar + 300 ribu ton per tahun.

Direksi PTPN III (Persero) secara bulat telah menyetujui rencana Kerjasama pengembangan altematif protein di KEK Sei Mangkei antara PTPN III (Persero) dan PT Altemative Protein Indonesia (PT API) dalam bentuk penyertaan saham. Nilai penyertaan saham PTPN III (Persero) minimal sebesar 16% atau setara dengan nilai PaIm Kemel Meal (PKM) yang dipasok secara bertahap dan penyertaan saham yang akan dilakukan memberikan keuntungan bagi Para Pihak.

PT API telah melakukan pembayaran uanq muka (Panjar I) kompensasi lahan sebesar Rp 1,35 Milliar (incl. PPN) pada tanggal 23 November 2017. PT API akan melunasi pembayaran kompensasi lahan total sebesar + Rp 331,5 Milliar (excl. PPN) paling lambat 4 (empat) bulan sejak pembayaran Panjar I.

Groundbreaking PT API ditargetkan terlaksana pada bulan Januari 2018 dan ditargetkan telah beroperasi pada bulan Juli 2019.

Sementara manfaat bagi negara selain peningkatan nilai investasi ke Indonesia, pengembangan industri protein alternatif ini direncanakan menyerap lebih dari 1.000 pekerja, di mana secara bertahap akan mencapai total 10.000 pekerja sehingga Indonesia dapat menjadi pemimpin global di sektor protein alternatif.

Investasi di Sei Mangkei akan menjadi langkah pertama untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat sains, R&D, pengembangan teknologi dan produk serangga baru di bidang pakan, makanan, farmasi dan pupuk biologi. Investasi PT API juga berpotensi meningkatan nilai ekspor Indonesia dan mendorong tumbuhnya supporting industry lainnya.

4. Rencana Investasi PT All Cosmos Indonesia (All Cosmos Industries Sdn Bhd)

PT All Cosmos Indonesia merupakan anak perusahaan All Cosmos Industries Sdn Bhd yang akan melakukan investasi riset dan pengembangan industri pupuk (bio kimia fertilizer) dengan nila investasi + USD 30 Juta (Rp 405 Milliar) kebutuhan luas lahan sebesar 7 (tujuh) Ha, kebutuhan listrik 553 kWh dan kebutuhan air bersih 1,2m3/jam. Direncanakan PT All Cosmos Indonesia akan melakukan grounbreakin pabrik pupuk bio kimia di KEK Sei Mangkei pada bulan Februari tahun 2018.

5. Proyek Bangun Serah Guna (BGS) PLTBg Sei Mangkei kapasitas 1,6 MW antara PTPN III (Persero) dengan PT Pertamina (Persero)

Untuk meningkatkan supply daya listrik di KEK Sei Mangkei melalui pengembangan sumber energi baru dan terbarukan (EBTK), PTPN III (Persero) telah menunjuk PT Pertamina (Persero) sebagai Mitra dalam proyek Bangun Guna Serah (BGS) Pembangkit Listrk Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei kapasitas 16 MW dengan nilai investasi Rp 53 Milliar. Saat ini PT Pertamina telah menugaskan PT Pertamina Power Indonesia untuk melaksanakan proyek BGS PLTBg Sei Mangkei dan pelaksanaan konstruksinya ditargetkan telah dimulai pada Bulan Januari 2018.

Sebagai Kelanjutan proyek BGS PLTBg Sei Mangkei, PT Pertamina (Persero) juga akan mengembangkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) kapasitas 250 MW sesuai perkembangan kebutuhan listrik tenant/investor di KEK Sei Mangkei.

6. Kerjasama Penyediaan Gas Bumi antara PTPN III (Persero) dengan PT Pertamina Gas

Untuk penyediaan gas bumi di KEK Sei Mangkei PTPN III (Persero) telah bekerjasama dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) dengan skema kerjasama usaha (KSU) dimana PT Pertamina Gas melakukan investasi pembangunan jaringan pipa gas ke seluruh tenant/investor di KEK Sei Mangkei tanpa membayar kompensasi lahan namun memberikan Sharing Revenue (USD/MMBTU) kepada PTPN III (Persero) kesepakatan dan jumlah pemakaian volume gas di KEK Sei Mangkei. Dengan kerjasama ini diharapkan terciptanya kondisi harga gas yang kompetitif / berdaya saing dan lebih menarik minat calon investor lainnya untuk berinvestasi di KEK Sei Mangkei.

Adapun dampak ke perekonomian dari pengembangan KEK Sei Mangkei diestimasikan terjadi peningkatan output sebesar Rp92,1 triliun terhadap ekonomi nasional. Hingga 2031 diestimasikan peningkatan investasi di KEK Sei Mangkei mencapai Rp134,1 triliun yang berupa pengembangan infrastruktur kawasan senilai Rp5,1 triliun dan investasi dari investor senilai Rp129 triliun.

Ada juga manfaat lain dari pengembangan KEK Sei Mangkei antara lain:

1) Solusi bagi pengembangan industri dan logistik sehingga mampu meningkatkan ekspor nasional.

2) Peningkatan perekonomian daerah khususnya Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

3) KEK Sei Mangkei juga menjadi pusat pengembangan industri hilir kelapa sawit dan karet dalam skala besar karena lokasinya yang strategis. Artinya, KEK Sei Mangkei sebagai pusat pengolahan bahan baku kelapa sawit dan karet baik di tingkat nasional maupun internasional.

PTPN III (Persero) sebagai Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei berkomitmen akan senantiasa berupaya untuk melengkapi fasilitas infrastruktur di dalam KEK Sei Mangkei dan memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelaku usaha (tenant) di dalam kawasan demi mewujudkan visi KEK Sei Mangkei “Menjadi kota industri modern yang berdaya saing tinggi dan berwawasan lingkungan melalui pengembangan sumber daya alam lokal secara optimal.”

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya