Menko PMK Sidak Penyaluran Bansos Beras di Gudang Bulog Malang
Malang – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengecek Gudang Bulog Gadang, dan Gudang Bulog Kebon Agung, Malang, Jawa Timur. Muhadjir mengecek beberapa aspek dari bantuan sosial (bansos) beras PKH yaitu ketersediaan beras, kualitas beras, dan bobot dari beras yang akan disalurkan ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).
“Saya sudah cek. Untuk ketersedian, Insyaallah tersedia untuk dibagikan ke KPM PKH. Kedua yaitu kualitas, secara random sudah saya cek ini termasuk yang baik. Dan ini menurut laporan Pak Kepala Kanwil Bulog Jawa Timur adalah beras lokal. Asli jenis padi IR, rasanya enak, pulen. Ketiga, bobot harus 15 kilogram. Jadi kalau ada 15 kilogram lebih 5 gram Itu berarti sudah pas, karena berat kemasannnya sekitar 4 gram,” jelas Menko PMK usai mengecek Gudang Bulog Gadang dan Kebon Agung, Malang, Jawa Timur, pada Jumat (18/9).
Dalam pengecekannya, Menko PMK masih menemukan sejumlah beras siap salur yang beratnya kurang dari 15 kilogram. Muhadjir meminta Pimpinan Kantor Wilayah Perum Bulog Jawa Timur untuk menimbang dan menambah beras yang beratnya kurang dari 15 kilogram hingga sesuai ketentuan yang ditetapkan.
“Tadi saya meninjau di Gudang Gadang, beratnya masih kurang. Jadi rata-rata beratnya di bawah 15 kilogram. Ya memang tidak sampai banyak kekurangan gramnya, tapi itu harus diubah. Saya sudah minta ke Pak Kakanwil dan kepala gudang, yang tidak sesuai beratnya harus dibongkar, semua harus dihitung dan ditimbang ulang,” ujarnya.
“Karena kalaupun hanya selisih 5 gram tapi kan kurangnya nanti berkali lipat, dan ini tidak boleh. Kalau lebih, boleh, tapi kurang, tidak boleh,” sambung dia.
Menyanggupi arahan pak Menko, Pimpinan Kantor Wilayah Perum Bulog Jawa Timur Khozin menyanggupinya dan akan menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan kepala gudang dan agen yang melakukan packing untuk menambah kekurangannya.
Dalam kesempatan itu juga, Menko PMK meminta secara khusus kepada rekan media untuk ikut memantau perkembangan bansos beras ini.
Sebagai informasi, program bansos beras 15 kilogram untuk KPM PKH di Provinsi Jawa Timur akan segera dilaksanakan. Di Provinsi Jawa Timur, jumlah KPM PKH yang akan mendapatkan bansos beras sebanyak 1,7 juta KPM.
Beras di gudang Bulog sudah siap salur, dan diharapkan kepada pihak transporter dibantu pemerintah Kab/Kota Malang segera menyalurkan bantuan beras tersebut. Bantuan beras untuk Kabupaten Malang sebanyak 94.878 KPM, Kota Malang sebanyak 10.105 KPM, dan Kota Batu sebanyak 3.498 KPM.
Usai mengecek gudang Bulog, Menko PMK berkunjung ke e-Warong tempat transaksi penerima Program Kartu Sembako di Kelurahan Jodipan Kecamatan Blimbing, (Kampung Warna-Warni), Malang.
Di sana, Menko PMK berinteraksi dengan para penerima Kartu Sembako PKH yang tengah melakukan transaksi pemanfaatan bantuan Kartu Sembako dan PKH, sedangkan uang tunai Rp 500 ribu untuk KPM Sembako murni sudah dimanfaatkan seluruh KPM.
Sebelumnya, di sela pengecekan gudang Bulog, Menko PMK melaksanakan Salat Jumat di Masjid Al-Abror Malang dan membagikan masker ke jamaah masjid.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.