Mengenal Abraham Ortelius, Pencipta Atlas Modern Pertama
Jakarta – Abraham Ortelius adalah seorang ahli geografi dan kartografer atau pembuat peta dari Belgia. Ia lahir di Antwerp, Belgia pada 14 April 1527.
Nama Ortelius dikenal luas setelah ia berhasil menciptakan atlas modern pertama di dunia pada tahun 1570. Atlas tersebut dinamakan Theatrum Orbis Terrarum atau Teater Dunia.
Berikut profil dan fakta-fakta menarik tentang Abraham Ortelius yang dirangkum dari berbagai sumber.
- Berasal dari Keluarga Berpengaruh
Ortelius merupakan bagian dari keluarga berpengaruh dari Augsburg yang merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi Suci. Ia merupakan anak tertua dari tiga bersaudara.
Ayahnya adalah seorang pedagang kaya yang kemudian meninggal dunia pada tahun 1535. Ortelius kemudian dibesarkan oleh pamannya Jacob van Meteren.
- Sering Bepergian
Ortelius sering bepergian mengelilingi Eropa. Ia pernah mengunjungi Jerman, Prancis, Inggris, Irlandia dan Italia.
Saat bepergian ini, Ortelius memanfaatkan waktunya untuk mencari buku dan peta untuk dijual kembali. Dari sini lah ia bertemu dengan George Mercator dan mendapat inspirasi untuk menjadi ahli geografi ilmiah.
- Berbakat
Ortelius fasih berbicara dalam sejumlah bahasa asing. Ia fasih berbicara bahasa Belanda, Yunani, Latin, Italia, Prancis, Spanyol dan juga sedikit bahasa Jerman dan Inggris.
- Menciptakan Atlas Modern Pertama
Pada 20 Mei 1570, Ortelius menerbitkan atlas pertama di dunia yang dinamai Theatrum Orbis Terrarum atau Teater Dunia. Atlas ini berisikan 53 peta.
Atlas ini termasuk unik karena di dalamnya berisi monster laut dan makhluk mitos lainnya. Hal ini sebenarnya tidak mengejutkan, karena sejak era Antiquity monster-monster ini telah menjadi subjek yang menarik perhatian publik.
Sebelum Ortelius meninggal dunia pada 1598, atlas ciptaannya terus diterbitkan hingga 25 edisi. Setelah ia meninggal pun atlas tersebut terus diterbitkan dalam edisi baru hingga tahun 1622. Edisi terakhirnya berisikan 167 peta.
- Teori Continental Drift
Ortelius termasuk orang pertama yang mengamati kesamaan geografis antara pesisir pantai Amerika dan Eropa-Africa. Ia pun mengusulkan teori continental drift atau pergeseran benua sebagai penjelasan.
Teori Ortelius ini kemudian diulangi oleh Alfred Wegener yang menerbitkan hipotesisnya tentang continental drift pada tahun 1912. Karena karya ilmiahnya tersedia secara luas dalam bahasa Jerman dan Inggris, Wegener yang kemudian mendapat kredit sebagai orang pertama yang mengenali kemungkinan terjadinya continental drift.
- Meninggal Dunia Tahun 1598
Abraham Ortelius meninggal dunia di Antwerp, 28 Juni 1598. Ia tidak pernah menikah dan tidak punya anak. Ortelius kemudian dimakamkan di St. Michael’s Abby di Antwerp dan kematiannya ditandai dengan berkabung massal.
Tapi, Ortelius wafat dengan meninggalkan warisan ilmiah yang tidak terkira. Peta buatannya merupakan barang koleksi yang populer dan kadang terjual hingga puluhan ribu dolar. Replika dari peta buatannya juga banyak ditemukan di peritel khusus peta antik.
- Dirayakan dengan Google Doodle
Pada 20 Mei 2018, kiprah dan pencapaian Abraham Ortelius dirayakan oleh Google lewat Google Doodle. Doodle ini memperlihatkan animasi atlas yang sedang dibuka dan diselingi dengan ilustrasi wajah Ortelius.
Yuch
BERITA
KAPT Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Dedie Rachim – Jenal Mutaqin di Pilkada Kota Bogor 2024
Jakarta – Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) mengucapkan selamat kepada pasangan Dedie A Rachim – Jenal Mutaqin yang telah berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bogor 2024 hasil hitung cepat terkini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) KAPT, Achmad Fachruddin, mengatakan kemenangan Dedie – Jenal merupakan kemenangan bagi warga Kota Bogor untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih baik lagi. Khususnya menata dan membangun Kota Bogor dengan memimpin pemerintahan yang tulus ikhlas, serta memimpin para birokrat dengan bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
“Semoga amanah yang diberikan warga Kota Bogor kepada Kang Dedie dan Kang Jenal bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN, taat pada konstitusi dan mampu mengelola keberagaman budaya sebagaimana cermin realitas penduduknya sebagai kekuatan jati diri bangsa yang tidak lagi dilemahkan apalagi dihilangkan,” tutur Achmad Fachruddin atau yang akrab disapa Kasino ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah KAPT, Ammarsjah, juga mengucapkan selamat kepada pasangan Dedie – Jenal. Ia menyampaikan dengan pengalaman dan rekam jejak yang dimiliki oleh Dedie A Rachim sebagai pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan dapat menghadirkan pemerintahan yang bersih dalam melayani warga Kota Bogor.
“Dengan rekam jejak dan pengalamannya sebagai pejabat KPK, saya harap Kang Dedie dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga dalam wilayah bebas korupsi atau WBK,” ucap Ammarsjah.
Selain itu Ammarsjah menitipkan pesan kepada pasangan Dedie – Jenal untuk terus amanah menjaga dan menjalankan konsensus bangsa, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
“Sekali lagi selamat atas kememangan di Pilkada Kota Bogor. Selamat berjuang dan bekerja, semoga Kang Dedie dan Kang Jenal tetap teguh menjalankan mandat konsensus bangsa, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI & UUD 1945,” tutur Ammarsjah menambahkan.
BERITA
Menang Satu Putaran Pilgub DKI Jakarta 2024, KAPT Ucapkan Selamat kepada Pramono Anung – Rano Karno
Jakarta – Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) mengucapkan selamat kepada pasangan Pramono Anung (Mas Pram) – Rano Karno (Bang Doel) yang telah berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur DKI Jakarta 2024 dalam satu putaran.
Koordinator Nasional KAPT, Bambang J Pramono mengatakan kemenangan Pramono Anung – Rano Karno merupakan amanah warga Jakarta untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih baik lagi.
“Semoga amanah yang diberikan warga DKI Jakarta kepada Mas Pram dan Bang Doel bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, taat pada konstitusi dan mampu mengelola keberagaman budaya sebagaimana cermin realitas penduduknya sebagai kekuatan jati diri bangsa yang tidak lagi dilemahkan apalagi dihilangkan,” tutur Bambang J Pramono yang akrab disapa Gembos ini.
Selain itu Banbang menilai kemenangan satu putaran ini cermin kelompok Mas Pram – Bang Doel yang tetap kritis ditengah situasi Pilkada Serentak 2024 yang masih diwarnai upaya pembegalan demokrasi dengan adanya intervensi untuk merubah UU Pilkada sebagaimana terjadi dalam Pilpres 2024 dengan perubahan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang inkonstitusional.
“Kita patut bersyukur Pilkada Serentak 2024 telah berlangsung. Walaupun kualitas pelaksanaannya saat ini masih terdapat banyak kekurangan terutama praktek tidak netral dari aparat yang terjadi di banyak daerah,” ucapnya.
“Selamat berjuang dan bekerja, semoga mas Pram – Bang Doel tetap teguh menjalankan mandat konsensus bangsa, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI & UUD 1945,” pungkas Bambang menambahkan.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.