“Pembangunan Infrastruktur Bukan untuk Mewah-mewahan”
Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa pembangunan infastruktur yang tengah digojlok pemerintah saat ini bukan untuk bermewah-mewahan ataupun gagah-gagahan.
Pemerintah pun berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur hingga seluruh Indonesia demi meningkatkan pergerakan ekonomi masyarakat. Tak terkecuali pembangunan di kawasan perbatasan-yang bahkan menjadi ‘wajah’ Indonesia.
“Jalan-jalan di perbatasan dan pos-pos lintas batas sudah kita bangun. Pembangunan itu bukan untuk gagah-gagahan, tetapi untuk meningkatkan atau menciptakan kawasan ekonomi baru di perbatasan,” ujar Basuki dalam “Indonesia Leader Forum: Economic Preview 2018” di Plataran Borobudur Resort, Kamis (26/10) kemarin. Ia menegaskan bahwa pos lintas batas dibangun bukan untuk dipuji belaka, melainkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Seperti pernah ia sampaikan juga dalam kuliah umum di Universitas Gadjah Mada, September lalu, sejumlah infrastruktur yang dibangun bertujuan meningkatkan daya saing Indonesia. Saat ini, daya saing Indonesia berada di posisi 60. Kementeriannya pun bertekad meningkatkan daya saing Indonesia menjadi peringkat 40.
“Tantangan kita sering disampaikan dalam kompetisi. Kompetisi ini bukan masalah yang besar atau kecil, tapi cepat dan lambat. Semua negara, walaupun bergandengan tangan, juga ada persaingan,” tuturnya.
Basuki juga merinci pembangunan jalan di perbatasan Kalimantan sudah menembus 1.587 kilometer dari total panjang 1.921 kilometer. Jalan ini sejajar dari Arung sampai Kalimantan Utara. Basuki pun menargetkan pembangunan rampung 2019 mendatang.
“Pos lintas batas di Kalimantan, misalnya, sekarang jadi daya tarik. Orang-orang kita tidak lagi foto di pos lintas Malaysia, tapi di pos kita sendiri. Orang-orang Malaysia bahkan juga foto-foto di situ,” imbuhnya.
Selain itu, masih katanya, infrastrutur yang baik juga mempermudah akses petugas kesehatan, pendidikan, terutama di kawasan pegunungan. Sementara jalan tol Trans Jawa jalur Banten-Surabaya-Probolinggo ditargetkan rampung 2018.
“Pada Lebaran 2017 masih menggunakan jalan darurat. Sedangkan untuk arus mudik maupun balik Lebaran 2018 jalan tol sudah bisa digunakan meskipun belum dioperasikan,” tuturnya.
Tengok saja, saat ini Jalan Trans Papua yang bertotal 4.900 kilometer, sekarang sudah tembus 3.800 kilometer. Pembangunan jalan di daerah tersebut sangat penting karena mempengaruhi harga kebutuhan pokok.
“Di Papua, dulu apa-apa mahal. Dulu harga air mineral satu botol bisa Rp50.000, sekarang bisa Rp7.000. Begitu juga dengan bensin, tidak kemahalan sekarang,” lanjut Basuki.
Basuki menambahkan pembangunan jalan tol selama pemerintahan Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan signifikan. Dia menyebut, ruas jalan tol sampai 2014 mencapai sepanjang 780 kilometer, sedangkan hingga 2017 sudah bertambah 568 kilometer jalan tol baru.
“Tiga tahun ini kita sudah menambah 568 kilometer dan pada 2019 nanti tambahan baru dengan total 1.850 kilometer,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, sebelum pembangunan gencar dilakukan, terjadi disparitas antarwilayah di Indonesia. Pulau Jawa dan Sumatera sudah memiliki prasarana dasar yang dibangun pemerintahan dulu sehingga sekarang bisa ditingkatkan melalui program pemeliharaan. Namun, untuk pulau lain, seperti Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara Timur, Kementerian masih membangun sejumlah prasarana dasar.
Menteri Basuki juga tak memungkiri terjadinya urbanisasi 53 persen. Masyarakat pindah ke kota bukan merupakan beban, tapi menjadi engine of growth untuk pertumbuhan dan peningkatan daya saing nasional.
Namun Basuki menegaskan, percepatan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah karena Indonesia sudah tertinggal dengan negara-negara lain. Sektor ini merupakan faktor percepatan pergerakan manusia dan barang, yang menopang perekonomian masyarakat.
Novianto
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.