Gugus Tugas Apresiasi Sinergi Dunia Usaha Penyedia Informasi Akurat COVID-19
Jakarta – Gugus Tugas Nasional mengapresiasi sinergi dunia usaha untuk membantu dalam membagikan informasi akurat mengenai COVID-19 kepada masyarakat. Informasi tersebut dapat secara mudah dapat diakses melalui telepon pintar.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan bahwa informasi sangat dibutuhkan masyarakat di tengah krisis. Salah satu penyedia informasi tersebut berasal dari Gojek. Doni mengatakan bahwa banyak warga menggunakan aplikasi Gojek untuk memenuhi kebutuhan. Pada masa krisis seperti sekarang, informasi yang disediakan Gojek sangat membantu dalam penanganan COVID-19.
“Maka ketika Gojek berinisiatif menghadirkan sebuah kanal informasi mengenai COVID-19 di aplikasinya, kami mendukung sekali. Ini artinya masyarakat akan semakin dimudahkan untuk menemukan informasi yang akurat dan sesuai kebutuhan mereka,” ujar Doni pada Selasa lalu (28/4).
Doni Monardo menambahkan, “Keberadaan layanan telemedik di sini menurut saya juga penting. Di tahap awal bila merasa sakit atau tidak enak badan, masyarakat dapat memanfaatkan semaksimal mungkin dua layanan ini untuk meminimalisir risiko terpapar COVID-19. Ini membantu kinerja tenaga kesehatan, agar bisa berfokus menangani kasus dengan tingkat risiko menengah dan tinggi di rumah sakit.”
Informasi akurat ini tersedia pada aplikasi Gojek dengan fitur Pusat Info COVID-19. Fitur ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi akurat dan relevan terkait penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2.
Fitur baru ini merupakan bagian dari komitmen Gojek menjadi garda terdepan selama masa pandemi, termasuk membantu menjaga kesehatan dan keamanan konsumen serta mitra.
Sementara itu, Chief of Public Policy and Government Relations Gojek Shinto Nugroho mengakatan mengatakan bahwa layanan tersebut telah menjadi andalan masyarakat Indonesia sebelum dan juga di tengah pandemi.
Menjawab kepercayaan tersebut, Gojek terus berupaya menghadirkan berbagai inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk penyediaan informasi yang berguna mengenai COVID-19.
“Pusat Info COVID-19 dalam aplikasi Gojek hadir merangkum berbagai informasi dari sumber-sumber resmi termasuk Pemerintah sehingga masyarakat dan pengguna Gojek dapat mengakses informasi terkait COVID-19 dengan mudah dan cepat,” tambah Shinto.
Terdapat beragam informasi mulai dari tips kesehatan hingga informasi terkini kasus COVID-19 di Indonesia. “Pusat Info COVID-19 juga menghubungkan konsumen dengan layanan telemedik dari Halodoc sehingga pengguna bisa melakukan pemeriksaan kesehatan mandiri, mendapatkan obat, hingga menjadwalkan rapid test jika diperlukan,” ujarnya.
Melalui fitur Pusat Info COVID-19, informasi rumah sakit rujukan COVID-19 terdekat dari lokasi pengguna dapat diakses. Tidak hanya itu, masyarakat dapat menemukan kontak hotline otoritas setempat yang dapat dihubungi apabila masyarakat membutuhkan bantuan lebih lanjut.
“Intinya, kami berupaya menghadirkan one-stop information dalam satu genggaman,” tambah Shinto.
Pusat Info COVID-19 dapat digunakan setelah pengguna meng-update aplikasi Gojek ke versi terbaru. Fitur ini dapat diakses melalui shuffle card yang terdapat di halaman utama aplikasi Gojek. Di dalamnya terdapat berbagai informasi terkait COVID-19 yang dirangkum dari sumber resmi.
(hels)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.