Connect with us

Event Badminton Terbesar di Aceh, Turnamen Banteng Cup II Hari Ini Masuki Babak Final

Banda Aceh – Turnamen Bulu Tangkis Banteng Cup II 2022 yang digelar oleh PDI Perjuangan Aceh, hari ini, Sabtu (22/1/2022) memasuki babak final dengan 14 pertandingan. Event badminton terbesar di Aceh yang dibuka oleh Walikota Banda Aceh Aminullah Usman pada Selasa (18/01/2022) lalu, diikuti oleh atlet-atlet dari sejumlah wilayah, dengan memperebutkan hadiah total senilai 120 juta rupiah.

Ketua PDIP Aceh Muslahuddin Daud yang juga penggagas dan steering committee acara ini menyatakan bahwa dia bangga dengan kehadiran talenta-talenta bulutangkis berbakat yang bermain di ajang ini. Hampir semua pertandingan sejak dari babak penyisihan hingga babak semifinal diwarnai dengan keseruan dan dilaksanakan dengan riang gembira.

“Fair play benar-benar dilaksanakan di Turnamen Banteng Cup II 2022. Semua pemain sangat sportif dan saling menghormati. Bisa dipastikan hingga saat ini tidak ada perselisihan di lapangan antar pemain! Saya salut dengan bakat dan semangat seluruh peserta turnamen ini,” kata Muslahuddin yang akrab disapa Bang Mus ini.

Bang Mus mengharapkan semua pertandingan final malam ini akan berlangsung seru serta tetap dengan semangat sportifitas dan fair play.

Teuku Mahfud, ketua panitia Banteng Cup II 2022 menyebutkan bahwa seluruh pertandingan final tersebut bisa disaksikan secara live dari GOR KONI Aceh di channel Youtube Glamour Pro Sport, dengan alamat website bit.ly/bantengcup.

Mahfud yang juga Ketua PDIP Banda Aceh mengajak seluruh penggemar bulu tangkis di sekitaran Kota Banda Aceh untuk menghadiri pertandingan final malam ini.

“Untuk menonton final Banteng Cup II, pengunjung tidak dipungut bayaran, dan harus memakai masker serta melaksanakan prokes ketat!,” ujar Mahfud.

Berikut finalis Banteng Cup II 2022:

Tunggal Anak-Anak Putra

Shane Marco Raphael (PB T Umar Meulaboh) VS Diego Vorlan Louise (PB T Umar Meulaboh)

Tunggal Anak-Anak Putri

Anggraini Mareta Lr (PB T Umar Meulaboh) VS Nadia Anggraeni Sarif (PB Juwita Tanjung Morawa)

Tunggal Pemula Putra

Farhan Abrar (PB Pasha Jaya) VS Rafli Al Bukhori (PB Angsapura Medan)

Tunggal Pemula Putri

Ayu Wulandari Zein (Indocafe Medan) VS Nayyara Eflianda (PB Pasha Jaya)

Tunggal Remaja Putra

Zulfan Azhariva (PB Indocafe Medan) VS Dhafa Rizki Ramadhan (PB Angsapura Medan)

Tunggal Remaja

Putri Nazura Trisyah (PB T Umar Meulaboh) VS Fransiska Pray Adventri Sitopu (PB Angsapura Medan)

Tunggal Taruna Putra

Aria Baihaqqi (PB Indocafe Medan) VS Marsyahdid Nabil Mudzaffar (PB Angsapura Medan)

Ganda Dewasa Putri

Sekar Dyah Ayu/Syaibah Hani (Jayapura/Galaxy Medan) VS Adelia Safrita/Shanda Amaliza (Jayapura Medan)

Ganda Dewasa Putra

Angga Oktaviayanis Lr/Rijalul Akbar (PB T Umar Meulaboh) VS M Abiyyu Daffa/Rizki Nasution (PB Pratama Langsa)

Ganda Ekesekutif 100+

Irfan Syahputra/T. Muhammad Khairul (PB Mitra Jaya Banda Aceh) VS Hermawanto/Irwandi (PB Bank BSI Area Lhokseumawe)

Ganda Veteran 95

Fazli/Irwansyah Putra (PB Bima Star Pidie) VS Muammar Qadafi/Surnanda (RDK BC Aceh Barat Daya)

Ganda Veteran 85

Agus Wandi/Dedi Taprian (PB BANTENG Banda Aceh) VS Ade Hariadi/Zulfadly (Perseorangan Banda Aceh)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya