Connect with us

Achmad Yurianto: Tambah 153, Total 1.046 Positif Covid-19, 46 Sembuh, dan 87 Meninggal Per 27 Maret 2020

Yang kedua mari kita juga melindungi yang sehat untuk yang sakit sadari betul bahwa kita harus menjaga orang di sekitar kita jangan sampai sakit, tertular oleh kita yang sakit. Oleh karena itu jalankan isolasi di rumah dengan baik, gunakan masker, kemudian sementara jaga jarak fisik dengan semua anggota di rumah kemudian terpaksa dengan terpaksa tidak usah makan satu meja dengan keluarga yang sehat. Makan sendiri saja, tidak perlu kemudian berkabung. Ini kemudian yang menjadi penting karena kalau ini tidak dilaksanakan maka dari hari ke hari penambahan kasus akan terus terjadi apalagi kita sekarang sudah tidak tahu pasti lagi siapa di luar yang bertemu dengan kita, sakit atau tidak. Oleh karena itu memang benar kita nggak bakal ketemu orang di luar rumah dalam keadaan sakit berat. Tetapi orang dengan kasus positif dengan sakit ringan ini memiliki peluang yang besar untuk kemudian menularkan ke kita. Mari bersama jaga jarak di dalam berkomunikasi, jaga jarak secara fisik, ambil jarak aman 2 meter. Ini menjadi penting, bukan hanya di luar rumah tetapi juga di dalam rumah. Ini menjadi sesuatu yang penting.

Kita bisa membayangkan apabila dalam suatu rumah ada enam orang penghuni, lima sudah disiplin tidak keluar rumah tapi satu yang sering keluar rumah dan kebetulan kondisi fisiknya bagus, terinfeksi di luar kemudian membawa virus ke rumah maka tidak aman untuk penghuni yang lain manakala kemudian jarak tidak kita atur lebih dari 2 meter. Ini yang menjadi penting dan kemudian disertai dengan kebiasaan mencuci tangan untuk yang masih sehat tidak dilakukan. Inilah yang menjadi sumber-sumber penularan dan inilah yang kemudian memberikan gambaran bahwa dari hari ke hari kasus yang kita hadapi semakin besar.

Isolasi diri di rumah itu menjadi penting, bukan berarti berada di rumah mengabaikan jarak. Tetap harus menjaga jarak. Kemudian sadari betul bahwa kita yang berasal dari luar rumah dan masuk ke rumah memiliki peluang untuk membawa virus ini. Oleh karena itu pola hidup bersih, sehat menjadi kunci dalam penanganan COVID-19. Tidak perlu mencari sesuatu yang sulit karena secara ilmiah sudah dibuktikan bahwa virus ini sangat-sangat rentan dan mudah hancur manakala terkena sabun, terkena detergen. Oleh karena itu tidak ada alasan karena tidak punya hand sanitizer kemudian tidak mencuci tangan.

Tidak ada alasan karena tidak mudah mencari hand sanitizer maka tidak mencuci tangan. Cuci tanganlah pakai sabun. Setiap hari pasti ada, tidak sulit mencari sabun. Ini menjadi penting.

Isolasi di rumah juga dimaknai membatasi jarak dengan anggota keluarga. Pakai masker sepanjang berada di rumah, jika memungkinkan pakai satu kamar sendiri, jika memungkinkan. Apabila tidak memungkinkan, bukan hanya kamar tapi tempat tidur juga pisah. Kemudian sementara tidak makan bersama-sama dalam satu meja dengan keluarga lain yang sehat kemudian tidak menggunakan alat makan dan alat minum bersama-sama dan mengkonsumsi gizi yang baik, protein serta vitamin yang cukup.

Tidak kemudian panik dengan membeli vitamin di toko, di apotek karena pada hakikatnya kita kaya dengan buah-buahan, kita kaya dengan sayur mayur dan semuanya akan mengandung vitamin yang kita butuhkan. Jadi tidak harus dimaknai harus membeli vitamin, membeli multivitamin di apotek atau di toko tetapi makanlah buah dan sayur yang cukup. Tidak harus buah impor, apapun buah akan mengandung gizi yang baik dan vitamin yang cukup. Ini yang menjadi kunci pada saat melaksanakan isolasi diri. Kemudian lakukan pemantauan diri dan lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan. Tidak harus keluar rumah untuk datang ke puskesmas. Tidak harus keluar rumah untuk datang ke RS. Sekarang banyak sekali media yang bisa kita akses untuk berkonsultasi bahkan bisa interaktif langsung dengan yang memberikan konsultasi. Kita pahami ada beberapa call center yang bisa dihubungi, baik di 119 atau ext 9, kemudian Helo Kemkes 15567 atau pun banyak lagi di media online yang lain. Bisa di Halodoc, bisa di Sehatpedia, bisa di Gojek, dan sebagainya. Dan mungkin kita juga memiliki dokter keluarga, bisa digunakan untuk berkonsultasi. Anda tidak sendiri di rumah, semua keluarga akan melindungi dan semua keluarga sudah bertekad untuk menjaga agar yang sakit bisa melaksanakan isolasi mandiri dengan baik sehingga diharapkan bisa sembuh dengan baik. Sekarang ini banyak kasus yang bisa sembuh karena ini memang penyakit karena virus yang pada umumnya adalah bisa sembuh sendiri, self limiting disease.

Tidak perlu kemudian harus mengkonsumsi hal-hal yang khusus, tidak perlu kemudian terpengaruh untuk mengkonsumsi hal-hal tertentu. Semuanya penuhi dengan prinsip gizi yang seimbang kemudian nutrisi cukup dan istirahat yang baik. Ini yang menjadi penting bagi kita pahami.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya