Indonesia Raih Juara Umum ASEAN Para Games 2022
Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menutup penyelenggaraan ajang olah raga ASEAN Para Games XI Tahun 2022 (APG 2022), di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (06/08/2022) malam. Pada kompetisi olahraga para atlet difabel se-ASEAN yang berlangsung sejak tanggal 30 Juli tersebut, Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan raihan 175 medali emas, 144 medali perak, 106 medali perunggu.
“Keluar sebagai juara umum dengan perolehan 175 medali emas, 144 medali perak, dan 106 medali perunggu, dengan total perolehan medali 425 adalah kontingen Indonesia,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam laporannya.
Kegiatan yang bertemakan “Striving for Equality” ini, ujar Menpora, diikuti oleh 1.907 orang, yang terdiri dari 1.248 atlet dan 659 ofisial dari 11 negara ASEAN. APG 2022 mempertandingkan 14 cabang olahraga dengan 457 nomor pertandingan yang memperebutkan 1.260 medali baik emas, perak, dan perunggu.
Zainudi mengungkapkan, jumlah medali emas yang diraih Indonesia pada APG 2022 merupakan yang terbesar sepanjang keikutsertaan Indonesia di ASEAN Paragames, mulai ASEAN Paragames I Tahun 2001 di Kuala Lumpur, Malaysia. Jumlah ini juga melampaui target yang sebesar 104 medali emas.
“Telah memenuhi target bahkan melampaui dari target awal 104 medali emas yang dijanjikan, melesat jauh ke atas menjadi 175 medali emas,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Menpora juga mengungkapkan rasa syukurnya karena dengan persiapan yang sangat singkat, yaitu sekitar lima bulan setelah Indonesia ditunjuk resmi oleh ASEAN Para Sports Federation (APSF), Indonesia dapat menggelar APG 2022 dengan sukses.
“Indonesia telah berpengalaman melaksanakan event yang sama pada tahun 2011 yang lalu di tempat yang sama, yakni di Kota Surakarta, dan juga telah sukses menjadi penyelenggara Asian Games dan Asian Para Games Tahun 2018 yang lalu, serta sukses menjadi tuan rumah beberapa single event internasional, sehingga Indonesia dapat mempersiapkan dan melaksanakan ASEAN Para Games XI ini dengan baik,” tuturnya.
Selain mengucapkan rasa syukur, Menpora juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya penyelenggaraan APG 2022. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Presiden Jokowi, para menteri Kabinet Indonesia Maju, jajaran dan pimpinan lembaga terkait, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beserta jajaran pemerintahan provinsi, kabupaten, dan kota se-Jawa Tengah, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka selaku Ketua Pelaksana Indonesian ASEAN Para Games Organizing Committee (INASPOC), hingga seluruh jajaran panitia dan sukarelawan yang tergabung dalam INASPOC.
“Kami juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Ketua National Paralympic Commitee (NPC) Indonesia, Bapak Senny Marbun beserta jajaran pengurus NPC yang telah berusaha keras mempersiapkan para atlet maupun membantu penyelenggaraan, sehingga menjadi sukses dengan raihan prestasi 175 medali emas,” pungkasnya.
Hadir dalam penutupan APG 2022 antara lain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Presiden APSF Osoth Bhavilai, Ketua Pelaksana INASPOC Gibran Rakabuming Raka, Ketua NPC Indonesia Senny Marbun, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, Chef de Mission Kontingen Indonesia di APG 2022 Andi Herman, serta duta besar dari negara-negara ASEAN.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.