Mengapa Gempa Sering Terjadi
Gorontalo – Dalam dua hari berturut-turut, dua daerah di Indonesia, yakni Padangsidempuan, Sumatera Utara (Sumut) dan Gorontalo, Sulawesi Utara (Sulut), dilanda bencana gempa bumi. Dua gempa yang masing-masing berkekuatan 5,0 magnitudo dan 6,0 magnitudo tersebut cukup membuat warga panik. Namun Pemerintah telah memastikan masyarakat tidak perlu khawatir karena gempa masih dalam batas wajar dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Meski demikian, gempa yang melanda Provinsi Gorontalo sekitar pukul 19.12 tersebut sempat membuat warga berhamburan keluar rumah. Pasalnya gempa tersebut cukup terasa di Kabupaten Bualemo, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Pohuwato, serta Kota Gorontalo dalam rentang 3-7 detik.
“Warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/7). Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ia menyebut pusat gempa menengah itu terletak di laut yakni di Teluk Tomini pada kedalaman 100 kilometer. Namun ia memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Gempa ini kemungkinan disebabkan oleh sesar aktif Gorontalo, khususnya segmen sesar Gorontalo yang terdapat di laut. Sesar Gorontalo merupakan struktur sesar yang berarah tenggara-barat laut yang melintasi Kota Gorontalo dan memotong lengan utara Sulawesi, hingga menghubungkan laut Sulawesi dan perairan Teluk Tomini,” terangnya.
Sehari sebelumnya, gempa serupa juga melanda Padangsidempuan sekitar pukul 08.25 kemarin. Gempa tersebut terbilang cukup kuat dan menimbulkan dampak kerusakan. Setelah mengguncang selama 20 detik—yang getarannya bahkan terasa di Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, hingga Kabupaten Rokan Hulu di Provinsi Riau itu, sekurangnya 60 rumah mengalami kerusakan.
“Atap rumah bergetar cukup keras. Perabotan rumah berbunyi dan bergoyang. Namun belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa,” jelas Sutopo, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/7). Pusat gempa sendiri berada di 9 km barat daya Padangsidempuan atau 25 km Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara.
Berbeda dengan di Gorontalo, Badan Geologi USA pun melaporkan gempa berkekuatan 5 magnitudo itu berpusat di darat. Namun sumbernya juga berasal dari sesar. “Wilayah yang merasakan kuatnya getaran gempa ada di kabupaten Padang Lawas, kabupaten Padang Lawas Utara, kabupaten Tapanuli Selatan, dan kabupaten Rokan Hulu di Provinsi Riau. Posko BNPB masih terus memantau dampak gempa. Petugas BPBD dan aparat setempat masih melakukan pemantauan dampak gempa di lapangan.
Baru Aktif Lagi
BMKG menjelaskan seringnya terjadi gempa, utamanya seperti di Sulut merupakan fenomena yang wajar. Di Kepulauan Talaud, misalnya, gempa sempat terjadi 15 kali dalam sehari.
“Zona gempa subduksi lempeng sebelah timur laut Kepulauan Talaud yang berbatasan dengan negara tetangga Filipina memang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan. Di zona tersebut Lempeng Laut FIlipina menunjam ke bawah Lempeng Eurasia pada palung Filipina (Philippine Trench) dengan laju penunjaman 80-100 mm/tahun,” kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Dr. Daryono, seperti pernah ia berikan dalam keterangan persnya, beberapa waktu lalu.
Hasil monitoring BMKG, lanjutnya, menunjukkan bahwa khusus zona subduksi timur laut Talaud ini sebenarnya sudah lama tidak terjadi gempa besar. Menurutnya, catatan terakhir gempa kuat pada segmen ini terjadi pada 24 September 1957 dengan kekuatan M7,7 (Magnitudo pengganti Skala Richter). Pada 10 April 2017, zona ini ini kembali aktif dengan serangkaian gempabumi signifikan yang diawali oleh gempa utama (main shock) berkekuatan M5,6 dengan kedalaman 72 km.
“Gempabumi ini menimbulkan guncangan yang dirasakan tidak saja di Kepulauan Sangihe dan Talaud seperti daerah Melonguane dan Tahuna dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI), tetapi gempa juga gempa dirasakan mengguncang wilayah Filipina tenggara khususnya wilayah Davao dalam skala Intensitas II SIG-BMKG (III MMI),” urai dia.
Meski telah dinyatakan hal biasa, tetap saja banyak menimbulkan pertanyaan dari warga. Namun sekali lagi Daryono memastikan bahwa hal ini wajar terkait dengan karakteristik batuan di zona gempa.
“Perlu kami jelaskan bahwa gempabumi yang terjadi di wilayah tersebut merupakan fenomena wajar. Artinya gempa bumi yang terjadi memang meniliki tipe pola aktivitas Mainshock-Aftershocks. Tipe gempa semacam ini diawali oleh gempa utama dan disusul oleh serangkaian gempa susulan. Masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir, karena setelah proses pelepasan tegangan batuan yang dimanifestasikan dalam kejadian gempa bumi selesai dan tercapai kondisi keseimbangan tektonik, maka stabilitas tektonik akan kembali pulih dan gempa susulan akan berakhir. Kami meyakini bahwa fenomena rentetan gempa yang terjadi bukan pertanda akan terjadinya gempa yang lebih besar. Sehingga masyarakat diimbau agar tetap tenang.
W. Novianto
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.