Connect with us

Vaksinasi Gotong Royong Individu sebagai Salah Satu Alternatif Warga Mengakses Vaksin

Jakarta – Pemerintah meluncurkan program Vaksinasi Gotong Royong Individu melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021, telah ditetapkan harga pembelian vaksin untuk individu produksi Sinopharm.

Dalam SK tersebut, harga vaksin per dosis ditetapkan Rp 321.660. Sehingga untuk penyuntikan dua dosis, harganya jadi Rp 643.320, sedangkan tarif vaksinasinya yakni Rp 117.910 untuk sekali suntik. Sehingga untuk dua kali penyuntikan, masyarakat harus membayar Rp 235.820. Sehingga total biaya Vaksinasi Gotong Royong Individu adalah sebesar Rp 879.140.

Vaksinasi Gotong Royong Individu ini untuk tahap awal dilaksanakan oleh perusahaan BUMN PT Kimia Farma Tbk. Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo, menjelaskan untuk tahap awal program Vaksinasi Gotong Royong Individu, baru dilayani di 8 klinik Kimia Farma yang tersebar di 6 kota. Selanjutnya akan diperluas ke kota-kota lain, termasuk dilaksanakan di pusat perbelanjaan.

Audrey Clarissa, S. Si., Apt., Koordinator kompartemen Kesehatan & Farmasi Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), dalam wawancara melalui aplikasi WA, menyambut inisiatif pemerintah tersebut sebagai salah satu alternatif masyarakat untuk mengakses Vaksinasi. Prinsip Gotong Royong tentunya menjadi ruh utama dari inisiatif ini.

“Sehubungan dengan prinsip gotong royong ini tentunya vaksinasi gratis bagi masyarakat umum tetap menjadi prioritas dan jangan juga sampai kendor. PPKM Darurat saat ini hendaknya menjadi momentum juga bagi pemerintah untuk menggiatkan semaksimal mungkin vaksinasi umum gratis ini,” ujar Audrey.

“Peran berbagai kalangan/komunitas yang saat ini telah berjalan baik dalam membantu pemerintah menyelenggarakan kegiatan vaksinasi gratis bagi umum hendaknya juga mendapatkan perhatian dari pemerintah,” imbuhnya.

Audrey juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehubungan dengan Vaksinasi Gotong Royong Individu ini, hal paling utama yang penting dilakukan pemerintah dan pelaksanan program yakni:

  • Vaksin yang dijual harus dipastikan bahwa vaksinasi harus dilakukan di tempat, sistem yang kuat harus mendukung agar dapat dilakukan “track and trace” sehingga tidak terjadi kebocoran yang dapat berpotensi pemalsuan Vaksin.
  • Dukungan Sistem IT yang terpadu dengan sistem vaksinasi umum saat ini sehingga masyarakat yg sudah menerima vaksin gratis sebelumnya tidak bisa membeli lagi, ini mengingat azas keadilan, sampai sebagian besar masyarakat terima vaksin.

“Apabila hal ini tidak diberlakukan maka “herd immunity” akan sulit tercapai karena sangat mungkin terjadi individu yg vaksin berkali-kali. Perlu diingat bahwa kesediaan vaksin secara global juga terbatas adanya,” papar Audrey.

Audrey juga menambahkan bahwa Vaksinasi Gotong Royong yang telah diancangkan untuk perusahaan-perusahaan juga harus berjalan bersamaan karena “coverage”nya akan lebih luas dan lebih cepat mencapai persyaratan untuk herd immunity. Pemerintah perlu memberikan penjelasan yang utuh dan jelas sehubungan dengan program ini. Tujuan utamanya adalah mempercepat “coverage” warga yang divaksin.

“Vaksinasi Gotong Royong Individu ini memang perlu dibatasi hanya di gerai-gerai tertentu agar lebih mudah kontrolnya . Saya yakin tentunya pemerintah sudah mempertimbangkan juga hal-hal tersebut, kemudian menjadi penting agar pemerintah meyampaikan hal ini dengan baik dan masif. Kita tentunya berharap berbagai alternatif vaksinasi yang telah diancangkan dapat dilaksanakan dengan masif sehingga kita bisa lebih cepat mencapai “Herd Immunity,” tutup Audrey.

Sementara itu, Marthin Siregar, Ketua Harian Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), dalam kesempatan terpisah, menyampaikan via telepon, bahwa KAPT memandang Vaksin Gotong Royong Individu ini sebagai inisiatif pemerintah memperbanyak alternatif warga untuk mengakses vaksinasi covid-19.

“Inikan menjadi salah satu alternatif bagi warga dalam mengakses Vaksin, saat ini perlu segera vaksinasi ini menjangkau seluas-luasnya. Ini salah satu alternatif, artinya alternatif lainnya yang telah berjalan selama ini juga tentu perlu tetap berlangsung dan malah ditingkatkan. Vaksinasi gratis oleh pemerintah juga harus dikebut. ”

Marthin sepakat bahwa Vaksin Gotong Royong Individu ini perlu diawasi dengan ketat agar tidak terjadi ekses yang merugikan masyarakat.

“Pada intinya kita mendukung upaya untuk memperluas akses vaksin bagi warga, namun akses untuk mendapat vaksinasi gratis juga jangan sampai kendor, Berbagai opsi ini hendaknya diatur dalam sistem yang mumpuni, terpadu, agar menjangkau seluas mungkin dan secepat mungkin dengan tanpa ekses, sehingga tujuan Herd Immunity dapat segera tercapai,” pungkas Marthin.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi VI Dorong Bali Jadi Destinasi Wisata Premium

Oleh

Fakta News
Komisi VI Dorong Bali Jadi Destinasi Wisata Premium
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji saat bertukar cenderamata usai memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI Ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Foto: DPR RI

Denpasar – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji mendorong pengembangan sektor pariwisata beserta sarana transportasi dan infrastruktur pariwisata di Provinsi Bali menjadi destinasi wisata premium. Hal tersebut diungkapkannya saat Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI Ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali dengan tema Pengembangan Sektor Pariwisata Provinsi Bali beserta Dukungan Sarana Transportasi dan Infrastuktur di Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

“Kita mendapatkan penjelasan dari mitra kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang Pariwisata, Transportasi dan juga infrastruktur bahwa mereka sudah mulai pulih kembali setelah pandemi Covid-19. Ada yang sudah 95 persen, adapula yang sudah 100 persen dari tahun 2019 lalu. Kondisi ini tentu menggembirakan tapi jangan pula mudah berpuas diri karena kita masih harus berpacu dengan waktu di mana sektor pariwisata merupakan penghasil devisa negara cukup besar,” ungkap Sarmuji usai pertemuan dengan jajaran Direksi BUMN Pariwisata, Transportasi dan Infrastruktur.

Politisi Partai Golkar ini menambahkan negara kita punya potensi wisata yang lengkap, mulai dari pesona alamnya, keramahtamahan masyarakat, keanekaragaman budaya. Hanya saja ada banyak hal yang harus dibenahi, misalnya destinasi wisata kita jangan hanya bertumpu di Bali saja tapi perlu juga dikembangkan daerah-daerah tujuan wisata lainnya.

“Khusus Bali yang sudah pulih kembali setelah pandemi kita berharap agar bisa menjadi destinasi wisata yang premium. Karena daya dukung lingkungan di Bali juga pasti terbatas, dengan jumlah wisatawan yang kian hari kian banyak tentu akan menyulitkan jika tidak secara terencana kita naikkan level wisata di Bali menjadi level premium,” tandasnya.

Legislator Dapil Jawa Timur VI melanjutkan, konsep wisata premium yang dimaksud mengacu kepada layanan yang berkualitas tinggi dan kental dengan keunikan alam, sosial, budaya, dan masyarakat. Dengan begitu, wisatawan bisa mendapat pengalaman bernilai tinggi dengan tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan sepuluh Destinasi Wisata Prioritas (DSP) di luar Bali antara lain Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di NTB, Labuan Bajo di NTT, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Kepulauan Seribu di Jakarta, Danau Toba di Sumatera Utara, Wakatobi di Sulawesi Utara, Tanjung Lesung di Banten, Morotai di Maluku Utara, dan Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

BERITA

Gobel Sampaikan Apresiasi Masyarakat Gorontalo Terhadap Program Bantuan Presiden

Oleh

Fakta News
Gobel Sampaikan Apresiasi Masyarakat Gorontalo Terhadap Program Bantuan Presiden
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel saat berbincang dengan Presiden RI Jokowi yang baru tiba di Bandara Djalaludin, Gorontalo, Minggu (21/4/2024). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Gorontalo – Presiden RI Jokowi belum lama ini menggelar kunjungan kerja ke Gorontalo untuk meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato, panen jagung di Pohuwato, meninjau pembangunan Waduk Bulango Ulu, serta sejumlah agenda lainnya. Terkait hal itu, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menyampaikan apresiasi dan terima kasih dari masyarakat kepada Presiden yang telah menggelontorkan berbagai program bantuan dan proyek strategis nasional ke Provinsi Gorontalo.

“Alhamdulillah bisa menyambut kedatangan beliau (Jokowi) bersama rombongan yang akan melakukan kunjungan kerja serta beberapa agenda lainnya di Gorontalo. Semoga Gorontalo memberikan kesan yang indah bagi Pak Presiden,” ungkap Gobel dalam keterangan resmi yang diterima Parlementaria, Selasa (23/4/2024) sebagaimana perbincangan santai keduanya saat Jokowi tiba di Bandara Djalaludin, Gorontalo, Minggu (21/4/2024).

“Begitu banyak program yang telah diberikan Presiden Jokowi untuk Gorontalo, diantaranya Proyek Strategis Nasional Waduk Bulango Ulu, Program Pertanian, Proyek Bandar Udara dan Pelabuhan Anggrek untuk menopang pertumbuhan ekonomi di Gorontalo,” sambung Politisi Fraksi Partai NasDem ini yang akan kembali menjadi wakil rakyat dari Dapil Gorontalo untuk periode 2024-2029.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi selepas dari Bandara Djalaludin menuju Kota Gorontalo dan bermalam di sana. Keesokan harinya, Presiden melanjutkan kegiatan meresmikan Bandara Panua Pohuwato di Kabupaten Pohuwato dan Inpres Jalan Daerah di Provinsi Gorontalo.

Turut hadir menyambut kedatangan Presiden Jokowi diantaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Candra Wijaya, Kapolda Gorontalo Irjen Pudji Prasetijanto Hadi, Danlantamal VIII Laksma TNI Nouldy Jan Tangka, Danlanud Sam Ratulangi Marsma TNI Ramot CP Sinaga, dan Kajati Gorontalo Purwanto Joko Irianto.

Baca Selengkapnya

BERITA

Peserta Magang Di Rumah Rakyat Diharapkan Jadi “Duta” untuk DPR RI

Oleh

Fakta News
Peserta Magang Di Rumah Rakyat Diharapkan Jadi “Duta” untuk DPR RI
Kepala Pusat Teknologi Informasi (Pustekinfo) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI, Djaka Dwi Winarko foto bersama usai Kuliah Umum MDRR di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Jakarta – Kepala Pusat Teknologi Informasi (Pustekinfo) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI, Djaka Dwi Winarko menjelaskan mahasiswa yang tergabung dalam program Magang di Rumah Rakyat (MDRR) diharapkan dapat menjadi duta-duta DPR. Dimana para pemuda dan pemudi ini dapat menyampaikan informasi secara utuh tentang DPR kepada masyarakat luas.

“Mahasiswa MDRR ini merupakan orang-orang pilihan dari sekian ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia. Selain pengalaman untuk mahasiswa itu sendiri, sejatinya MDRR Ini menjadi sebuah kesempatan kita untuk memberikan pemahaman mengenai apa itu DPR secara langsung. Karena dia melihat praktek-praktek kerja anggota DPR dan juga termasuk supporting system di Setjen DPR,” ujar Djaka usai Kuliah Umum MDRR di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Dengan demikian, lanjutnya, pihaknya berharap peserta MDRR ini yang notabene mempunyai pengalaman secara utuh mengenai DPR, cara kerja, prosedur kerjanya, dinamika yang ada di DPR ini dapat memberikan pengalamannya tersebut. Serta, informasi yang dilihatnya secara langsung tentang DPR secara utuh kepada teman, keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Dijelaskan Djaka, dalam Kuliah Umum kali ini, Pustekinfo diberi kesempatan untuk memberikan informasi dan sharing, serta diskusi seputaran IT di DPR RI.  Misalnya terkait peran dan fungsi Pustekinfo diantarahnya memastikan bahwa layanan-layanan, kerja, dan proses-proses di DPR itu bisa terfasilitasi dengan menggunakan teknologi informasi. Dengan kata lain, tujuan dari kuliah umum hari ini menurut Djaka adalah memberikan pemahaman-pemahaman bagaimana sebetulnya peran dari Pustekinfo dalam proses kerja di DPR RI.

Dalam kesempatan itu, pria yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya manusia Legislatif (Pusbangkom) ini juga memaparkan bahwa sejak tahun 2010 dimana layanan IT DPR berdiri itu memiliki ratusan aplikasi yang tersebar di berbagai unit kerja di DPR RI. Namun, lama kelamaan banyaknya aplikasi yang tersebar di berbagai unit kerja tersebut malah “merepotkan” DPR sendiri. Hingga kemudian pihaknya bersama Tim Pustekinfo bekerjasama dengan Universitas Indonesia di bawah pimpinan Profesor Yudo membuat strategi tersendiri yang disebut Rencana Induk Teknologi dan Informasi dan Komunikasi (RITIK).

“RITIK ini semacam cetak birunya, guidance bagaimana teknologi informasi itu dikembangkan ke depannya. Tadi kita sampaikan bahwa kita sudah ada RITIK mulai tahun 2020 sampai 2025 dan ini juga kita evaluasi setelah itu nanti akan kita rubah lagi atau kita kembangkan lagi menjadi RITIK 2024-2027. karena apa? karena teknologi informasi dan perkembangan sangat cepat, untuk kita bisa mengantisipasi perkembangan seperti apa, dari sisi teknologinya seperti apa, aplikasinya, infrastruktur, termasuk juga Sumber daya manusianya,” paparnya.

Djaka menambahkan, melalui RITIK, pihaknya akan terus mengintegrasikan ratusan aplikasi yang ada di DPR menjadi 15 klaster besar. “Sejauh ini dari 120 an aplikasi yang ad adi DPR telah diintegrasikan menjadi 50 an aplikasi. Ke depan aplikasi sejenis akan terus diintegrasikan lagi sehingga menjadi 15 aplikasi besar yang ada di DPR RI,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya