Connect with us

Universitas Negeri Semarang Beri Gelar Doktor Kehormatan kepada Habib Luthfi

Habib Luthfi bin Yahya Raih Doktor Kehormatan dari Unnes

Semarang – Universitas Negeri Semarang (Unnes) memberikan Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) kepada Habib Lutfi bin Yahya. Habib Luthfi dinilai berkontribusi dalam peningkatan nasionalisme kebangsaan lewat dakwahnya.

“Penganugerahan Doktor Kehormatan kepada Habib Luthfi bin Yahya merupakan bentuk memuliakan ilmu, rasa hormat, dan bangga kita semua kepada salah satu ulama, guru, dan sekaligus tokoh kharismatik yang telah banyak berkontribusi kepada bangsa dan negara, khususnya pada peningkatan rasa nasionalisme kebangsaan melalui seni dakwah yang menyejukan serta mendamaikan atas kebinekaan Indonesia,” kata Rektor Unnes, Prof Fathur Rokhman di Unnes, Senin (9/11/2020).

Fathur juga memuji gaya dakwah Habib Luthfi. Selain itu, anggota dewan pertimbangan presiden (Wantimpres) itu juga dinilai berkharismatik.

“Habib Luthfi bin Yahya memiliki gaya komunikasi yang natural dan elegan. Gaya dakwah dan pola berpikir Beliau out of the box dari kebanyakan orang. Hal inilah menjadi pembeda dari para ulama dan habaib yang lain. Kharismatik beliau yang terpancar dari komunikasi dakwah dan sejarah kebangsaan mengantarkan Beliau untuk dianugerahi Doktor Kehormatan di UNNES,” sambungnya.

Fathr menyebut Habib Luthfi mendapatkan gelar kehormatan dari Program Studi Ilmu Pendidikan Bahasa Pascasarjana Unnes, Bidang Komunikasi Dakwah dan Sejarah Kebangsaan. Konsep dakwah Habib Luthfi pun dinilai mampu mengemas tiga pilar pemberdayaan umat, yakni agama, kebangsaan (nasionalisme), dan pertumbuhan ekonomi dengan lebih menarik.

“Konsep yang Beliau sampaikan merupakan novelty dalam seni komunikasi berdakwah yang menggabungkan tiga pilar, perlu dijadikan suritauladan dalam melakukan komunikasi dakwah di masyarakat,” ujarnya.

Promotor dan copromotor penganugerahan Doktor Honoris Causa Habib Lutfi bin yahya yaitu Rektor UNNES, Prof Dr Fathur Rokhman, MHum selaku promotor, Rektor UIN Walisongo, Prof Prof Dr KH Imam Taufiq, MAg selaku copromotor, Prof Dr Zaenuri, MSi Akt selaku anggota copromotor I, dan Prof Agus Nuryatin, MHum selaku anggota copromotor II.

“Selama lebih dari satu semester kami melakukan kajian terhadap pemikiran, kiprah, karya, dan jasa-jasa beliau dalam bidang dakwah, kebangsaan, dan pemberdayaan umat. Berdasarkan kajian tersebut, Maulana Habib Luthfi bin Yahya adalah sosok yang lebih dari layak untuk menerima gelar tersebut,” tegas Fathur.

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul Strategi Pemberdayaan Umat dan Sejarah Kebangsaan, Habib Luthfi menunjukkan implementasi teknologi dan kebinekaan sejak dibangunannya Candi Borobudur dan Prambanan. Kemudian Habib Luthfi juga bicara soal keterbukaan informasi dan banyaknya media sosial serta penggunaan bahasa yang mempengaruhi kondisi beragama, berbangsa dan bernegara, serta meluasnya hoax dan ujaran kebencian yang menyebabkan situasi kacau.

“Maka itu pendakwah selaku salah satu public figure perlu menyampaikan hal hal yang tidak menyimpang dari khazanah beragama dan bernegara,” jelas Habib Luthfi.

“Sebagai mana contoh nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dakwah yang luar biasa adalah dakwah yang tanpa hunus pedang dan senjata. Dakwah yang baik melalui kelembutan bahasa dan sikap,” imbuhnya.

Presiden Joko Widodo juga turut ikut menyampaikan ucapan selamat melalui virtual. Jokowi menyebut Habib Luthfi merupakan tokoh yang memberikan contoh berdakwah yang baik dalam bingkai cinta tanah air.

“Ulama karismatik di garis depan yang mehyerukan cinta tanah air dalam sikap dan ceramah beliau,” kata Jokowi dalam video yang ditayangkan.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang hadir dalam acara mengatakan, sikap Habib Luthfi lebih dari seorang doktor. Menurutnya perkataan dan perbuatan Habib Luthfi banyak dijadikan teladan.

“Beliau mungkin bukan seperti doktor yang meneliti, seperti doktor yang menyiapkan. Tapi hampir seluruh perkataan perbuatan dan referensi-referensi yang diberikan kepada masyarakat sudah melebihi doktor sebenarnya,” kata Ganjar.

“Jarang sekali orang kayak beliau itu, dan konsisten. Nggak pernah meleset-meleset, maka tepatlah kalau beliau mendapatkan anugerah tertinggi akademisi itu,” imbuhnya.

Berikut catatan Unnes terkait Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya: Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya telah melakukan kajian akademik atas berbagai karya keilmuan Habib Lutfi dari buku, artikel, dan karya lainnya.

Berbagai karya dan pemikiran Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dalam bentuk buku di antaranya berjudul Jihad Ekonomi dalam Bingkai NKRI: Belajar Nasionalisme dan Ekonomi kepada Maulana Habib Al-Habib Luthfi bin Yahya Penerbit Ladang Kata, Sejarah Maulid Nabi: Meneguhkan Semangat Kesilaman dan Kebangsaan Menara Publishing, Umat Bertanya Habib Luthfi Menjawab Majelis Khoir, Secercah Tinta: Jalinan Cinta Seorang Hamba dengan Sang Pencipta Menara Publisher, Jalan Vertikal, Sebuah Tinjauan Integratif Ahlussunah Wal Jama’ah, Pekalongan Habib Luţfi Foundation, Nasihat Spiritual, Mengenal Thariqat ala Habib Muhammad Luţfi bin Yahya Menara Publisher, Anwar Al-Nujum fi tafśir laqad Jaakum (Pekalongan: Kanzus, tt).

Sebuah buah karya Habib Luţfi dalam menafsirkan ayat ‘Laqad Ja akum Rasulun Min Anfusikum’. Permasalahan Thariqat, Hasil kesepakatan Muktamar dan Musyawarah Besar Jam’iyyat ahlith Thariqah al Mu’tabarah Nahdhatul Ulama (1957-2012 M), Berbicara seputar Tarekat, dan Menjawab Keluh Kesah Umat.

Habib Luthfi bin Yahya juga menulis artikel dengan judul Reconstruction of Islamic Da’wah Thought to Inculcate Piety and Nationalism: The Da’wah Thoughts of Habib Lutfi (Jurnal Komunitas, Vol 12, No 1 (2020) dan Sholawat dan Ragam Ekspresinya dalam Masyarakat Multikultur (Accepted, Jurnal Harmonia, Desember 2020). Habib Lutfi bin Yahya juga memiliki prestas, organisasi dan kiprah nasional maupun international.

Habib Luthfi bin Yahya memiliki prestasi dan jabatan organisasi nasional dan international di antaranya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2019-2024), anggota The Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought Yordania (2019-Sekarang), Ra’is ‘Am Jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah (JATMAN) (2018-2023), Ketua Forum Sufi Internasional (Terpilih sebagai Ketua Majlis Ta’sis Forum Ulama se Dunia Pekalongan (2019-sekarang), Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah (2006-2011), Pendiri dan Pembina Majelis Ta’lim Kanzus Sholawat Pekalongan-Jawa Tengah (2000-sekarang), Salah satu dari 500 Tokoh Islam Berpengaruh di Dunia versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre (2019), memperoleh Anugrah Konservasi Anugerah Upakarti Reksa Bhineka Adi Karsa dari Universitas Negeri Semarang (2017) dan prestasi lainnya.

Untuk diketahui Habib Luthfi bin Yahya lahir di Pekalongan 10 November 1947 M. Beliau mendapatkan pendidikan agama Islam dari ayahanda tercinta, Al Habib al Hafidz ‘Ali al Ghalib. Tahun 1959 M, Pondok pesantren Benda Kerep, Cirebon. Selanjutnya mondok di Kyai Said Tegal dan meneruskan nyantri di Kyai Muhammad Abdul Malik bin Muhammad Ilyas bin Ali Purwokerto, Kyai Muhammad Bajuri (Indramayu), Habib Ahmad bin Ismail Yahya (Aryawinangun Ceribon), Habib Umar bin Ismail, Habib Syekh bin Abu Bakar Ceribon, Habib Ahmad bin Ismail Yahya (Aryawinangun Ceribon), Habib Umar bin Ismail, Habib Syekh bin Abu Bakar Ceribon.

Kemudian Habib Lutfi mendapatkan mendapatkan beasiswa melanjutkan belajar di Hadramaut Yaman selama 3 tahun. Tahun 1963 memperoleh talqin ţariqah dari Syekh Muhammad Abdul Malik mursyid ţariqah Naqsyabandiyah Khalidiyah Syazaliyah, asal Purwokerto, yang bermukim di Mekkah. Mursyid Thariqoh Naqsyabandiyah Khalidiyah Syazaliyah. Dari guru-guru tersebut ia mendapat ijazah Khas (khusus), dan juga ‘Am (umum) dalam Da’wah dan nasyru syari’ah (menyebarkan syari’ah), thariqah, tashawuf, kitab-kitab hadits, tafsir, sanad, riwayat, dirayat, nahwu, kitab-kitab tauhid, tashwuf, bacaan-bacaan aurad, hizib-hizib, kitab-kitab shalawat, kitab thariqah, sanad-sanadnya, nasab, kitab-kitab kedokteran. Dan ia juga mendapat ijazah untuk membai’at.

Habib Lutfi bin Yahya melakukan aktivitas pengajaran sejak tahun 1960-1962 mengajar di Madrasah Al-Ma’arif di Desa Kliwet Kecamatan Kertas Maya, Kawedanan Jatibarang Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Beliau menjadi Pendiri dan pengajar di Majlis Kanzus Şalawat (sejak Tahun 2000-Sekarang) dengan kegiatan diantarnya Pengajian Ţariqah tiap Jum’at Kliwon pagi (Jam’iul Usul thariq Aulia), Pengajian Ihya Ulumudin tiap malam Rabu, Pengajian Fathul Qarib tiap Rabu pagi (khusus untuk ibu-ibu), Pengajian Ahad pagi, pengajian ţariqah khusus ibu-ibu, Pengajian tiap bulan Ramadhan (untuk santri tingkat Aliyah). Habib Luthfi juga membentuk rangkaian Maulid Kanzus Şalawat (lebih dari 60 tempat) di kota Pekalongan dan daerah sekitarnya di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Hetifah Sjaifudian Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia Bantai Vietnam 3-0

Oleh

Fakta News
Hetifah Sjaifudian Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia Bantai Vietnam 3-0
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Foto : DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengapresiasi kemenangan gemilang Timnas Indonesia dalam pertandingan tandang melawan Vietnam. Ia mengungkapkan bahwa kemenangan ini menjadi berkah dan kegembiraan di bulan puasa bagi seluruh rakyat Indonesia, serta juga membawa semangat bagi para pemain.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion My Dinh, Vietnam, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-0 dengan gol yang tercipta berasal dari Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, dan Ramadhan Sananta. Para pemain berhasil menunjukkan performa maksimal di tengah keterbatasan waktu persiapan yang sangat singkat.

“Kemenangan yang diracik oleh Pelatih Shin Tae Yong di tengah keterbatasan waktu mempersiapkan Tim yang sangat singkat. Timnas Indonesia bisa menunjukan performa maksimal. Kita menikmati tontonan apik yang menghibur, dengan level permainan yang berbeda dari permainan sebelumnya,” kata Hetifah Sjaifudian melalui keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Rabu (27/03/2024).

Lebih lanjut, kata Hetifah, juga mengingatkan tentang kejayaan Timnas Indonesia di masa lalu. Hal ini mengingat pada Piala Dunia 1986, saat itu Indonesia hampir berhasil lolos ke Meksiko sebelum dikalahkan oleh Korea Selatan.

“Tentunya kita sangat bersyukur dengan situasi ini. Berarti semakin dekat pada tujuan akhir untuk lolos fase grup, seperti yang pernah dicapai oleh Timnas Indonesia ketika diracik oleh Pelatih Sinyo Aliandoe dengan pemain di antaranya Kapten Team Hery Kiswanto pada PPD 1986,” ujarnya.

Meskipun bertanding di kandang lawan yang dikenal angker, Politisi Partai Golkar itu menilai bahwa Timnas Indonesia mampu tampil dengan percaya diri yang tinggi. Tak hanya itu, para pemain berhasil menunjukkan permainan yang berbeda dan menghibur, serta mampu mengatasi tekanan dari suporter lawan.

“Tentunya dengan kerendahan hati, bertanding di kandang macan Stadion My Dinh Vietnam yang dikenal angker, ternyata Timnas Indonesia tampil sangat percaya diri. Semoga level permainan ini terus bertahan sampai fase grup berakhir dan kita bisa lolos ke tahap berikutnya,” ucapnya.

Dengan demikian, Legislator Dapil Kalimantan Timur berharap melalui kemenangan ini, tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Timnas Indonesia, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Baginya, melalui prestasi gemilang ini dapat terus membangkitkan kebanggaan dan semangat nasionalisme di tengah masyarakat.

“Jalan masih terjal jangan berpuas diri, kita semua doakan selalu hasil terbaik buat Timnas kita. Kita selalu berikan dukungan terbaik untuk Timnas kita. IsnyaAllah pride (harga diri) Bangsa Indonesia selalu terjaga. Bravo sepakbola Indonesia,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi XI: Pelaporan Dugaan Korupsi LPEI ke Kejaksaan Beri Efek Jera

Oleh

Fakta News
Komisi XI: Pelaporan Dugaan Korupsi LPEI ke Kejaksaan Beri Efek Jera
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi. Foto : DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi menilai pelaporan yang dilakukan Menteri Keuangan terkait kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) merupakan langkah yang tepat. Menurutnya, langkah ini untuk memberikan efek jera bagi praktik patgulipat di LPEI yang seolah terus terulang.

“Kami menilai langkah Menteri Keuangan, Sri Mulyani menunjukkan keseriusan pemerintah agar proses pembiayaan ekspor benar-benar bisa meningkatkan volume ekspor Indonesia, bukan sekadar praktek hengky pengky antara oknum pejabat LPEI dan pihak ketiga sehingga memicu fraud yang merugikan keuangan negara,” ujar Fathan dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Pada Senin (18/3/2024) lalu Sri Mulyani bertandang ke Kejaksaan Agung untuk melaporkan temuan tim Kemenkeu terkait indikasi adanya fraud dalam kredit yang dikucurkan oleh LPEI. Sejumlah debitur diduga melakukan tindak pidana korupsi yang diduga menyebabkan kerugian negara hingga Rp2,5 triliun. Ada empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Keempat perusahaan tersebut bergerak dalam usaha sawit, nikel, batu bara, dan perkapalan.

Fathan mengungkapkan dugaan korupsi di LPEI dengan berbagai modus ibarat kaset rusak yang terus berulang. Politisi Fraksi PKB ini menyebut pada 2022 Kejagung pernah menetapkan tersangka kasus dugaan korupsi pembiayaan ekspor nasional oleh LPEI selama periode 2013-2019. Saat itu kerugian negara diperkirakan mencapai Rp2,6 triliun yang berasal dari kredit macet ke delapan grup usaha yang terdiri dari 27 perusahaan.

“BPK juga pernah melakukan pemeriksaan investigatif terkait kasus dugaan korupsi LPEI dan menemukan kerugian negara hingga puluhan miliar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fathan menyampaikan di antara modus yang paling sering terjadi adalah LPEI tidak menerapkan prinsip tata kelola yang baik saat mengucurkan kredit kepada calon debitur. LPEI seolah gampangan dalam menyalurkan kredit kepada pihak ketiga dan akibatnya terjadi kredit macet yang merugikan LPEI dan keuangan negara.

“Saat ditelusuri lebih dalam ternyata ada hengky pengky antara oknum LPEI dengan pengusaha atau eksportir sehingga penyaluran kredit tidak memenuhi unsur prudent,” ungkapnya.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan negara (BAKN) DPR RI ini pun mendukung upaya “bersih-bersih” sehingga LPEI kembali kepada khittah-nya. Menurutnya pembentukan LPEI awalnya untuk menciptakan ekosistem baik terhadap kegiatan ekspor produk-produk unggulan dalam negeri. Dengan LPEI, eksportir akan dibantu dari segi pembiayaan, penjaminan, dan asuransi.

“Namun faktanya seringkali proses penyaluran pembiayaan ini dilakukan secara serampangan bahkan minim pengawasan saat kredit telah dikucurkan. Maka saat ini kami menilai LPEI ini direformasi agar bisa kembali ke tujuan awal bisa mendorong iklim ekspor yang baik bagi produk unggulan Indonesia baik dari sektor UMKM maupun korporasi,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Workshop Kepemimpinan, Sekjen DPR Tekankan Pembinaan Disiplin Interpersonal di Era Parlemen Modern

Oleh

Fakta News
Workshop Kepemimpinan, Sekjen DPR Tekankan Pembinaan Disiplin Interpersonal di Era Parlemen Modern
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar foto bersama usai membuka workshop dengan tema "Pendekatan Kepemimpinan Situasional Dalam Rangka Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Ruang Rapat KK II, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto : DPR RI

Jakarta – Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI melalui Bagian Manajemen Kinerja dan Informasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dibawah Biro Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA) secara resmi menggelar kegiatan workshop dengan tema “Pendekatan Kepemimpinan Situasional Dalam Rangka Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)” di Ruang Rapat KK II, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Dalam acara yang dihadiri segenap Pejabat JPT Madya, JPT Pratama, Administrator dan Pengawas itu, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menyatakan disiplin merupakan pondasi utama dalam menjaga produktivitas sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021. Indra menekankan disiplin tidak hanya soal penjatuhan hukuman tapi juga pembinaan disiplin secara interpersonal.

“Kewenangan pemimpin dalam penegakan disiplin dimulai dari pemeriksaan hingga penjatuhan hukuman disiplin. Namun tidak semua pemimpin atau pejabat berwenang mampu melaksanakan penegakan disiplin dengan baik dan benar, karena penegakan disiplin bukan hanya terkait hukum pelanggaran disiplin tetapi juga pembinaan disiplin secara interpersonal,” ujar Indra saat pidato pembukaan.

Terlebih, di lingkup kerja yang kompleks serta dinamis seperti halnya di Setjen DPR RI, memerlukan adanya pembinaan disiplin secara khusus di tengah gagasan menuju Parlemen Modern dengan Work From Anywhere (WFA) yang mulai dikenal sejak era pandemi Covid.

Terkait hal itu, Indra mengungkapkan Setjen DPR RI menghadirkan solusi adanya berbagai gagasan perkantoran modern yang sedang terus dibangun di Kompleks Parlemen dalam mengakomodir WFA. Diantaranya mulai dari Kantin Demokrasi dengan fasilitas Wi-Fi hingga kedepannya konsep Ecopark di kawasan Taman Jantung Sehat yang desainnya kini masih dalam tahap menunggu finalisasi.

Kesemuanya itu, ungkap Indra, dalam mewujudkan PNS di lingkungan Setjen DPR RI yang berintegritas bermoral, profesional akuntabel sehingga dapat mendorong PNS untuk lebih produktif untuk menunjang karirnya di era Parlemen Modern yang akan akan terus diwujudkan kedepannya.

Dengan demikian, diharapkan skor indeks Survei Penilaian Integritas (SPI) Setjen DPR RI kedepannya dapat semakin meningkat secara  maksimal. Apalagi, ungkap Indra, SPI nantinya juga berkaitan dengan secara keseluruhan Reformasi Birokrasi (RB) yang akan terus dievaluasi setiap tahunnya.

Turut hadir segenap pejabat tinggi Setjen DPR RI antara lain Deputi Bidang Administrasi Sumariyandono, Pelaksana Harian (Plh) Inspektur Utama Furcony Putri Syakura dan Kepala Biro SDMA Asep Ahmad Saefuloh. Hadir pula narasumber dari Direktur Perundang-Undangan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Julia Leli Kurniati dan Analis Hukum Ahli Madya BKN Muhammad Syafiq.

Baca Selengkapnya