Presiden Jokowi Masuk dalam Jajaran Tokoh Muslim Paling Berpengaruh Tahun 2022
Jakarta – Presiden Joko Widodo masuk dalam jajaran The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims 2022 atau tokoh muslim paling berpengaruh tahun 2022. Berdasarkan data yang diunduh dalam laman Themuslim500.com diketahui Presiden Jokowi berhasil menempati posisi ke-13.
Selain Jokowi juga ada nama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang berada di posisi ke-19. Serta juga ada nama Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi Bin Yahya di posisi ke-32.
Adapun posisi pertama duduki oleh Emir Negara Qatar yakni Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, posisi kedua Raja Arab Saudi Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud. Posisi ketiga ada Pemimpin Agung Ali Khamenei, disusul oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan posisi kelima diisi oleh Raja Kerajaan Hasyimiyah Yordania Abdullah II Ibn Al-Hussein.
The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims merupakan survei tahunan yang digelar Pusat Pembelajaran Strategis Kerajaan Islam Yordania yang berpusat di Amman. Pemeringkatan ini sudah diselenggarakan sebanyak sembilan kali dengan penerima penghargaan meliputi pimpinan negara, tokoh agama, tokoh politik, sosial, budaya, akademisi, pengusaha, ilmuwan, seniman, dan atlet.
Berikut daftar hingga posisi 50 The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims 2022:
1. HH Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani Emir of Qatar
2. HM King Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud King of Saudi Arabia Custodian of the Two Holy Mosques
3. HE Grand Ayatollah Hajj Sayyid Ali KhameneiSupreme Leader of the Islamic Republic of Iran
4. HE President Recep Tayyip Erdogan President of the Republic of Turkey
5. HM King Abdullah II Ibn Al-Hussein, King of the Hashemite Kingdom of Jordan Custodian of the Holy Sites in Jerusalem
6. HE Justice Sheikh Muhammad Taqi Usmani Scholar and Deobandi Leader
7. HM King Mohammed VI King of Morocco
8. HH General Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan Crown Prince of Abu Dhabi and Deputy Su-preme Commander of the UAE Armed Forces
9. HE Grand Ayatollah Sayyid Ali Hussein Al-Sistani, Marja of the Hawza Najaf, Iraq
10. HE Imran Khan Prime Minister of Pakistan
11. HE Sheikh Habib Umar bin Hafiz Scholar and Director of Dar Al Mustafa, Tarim, Yemen
12. Sheikh Salman Al-Ouda Scholar and Preacher
13. HE President Joko Widodo President of Indonesia
14. HE Sheikh Dr Ahmad Muhammad Al-Tayyeb Grand Sheikh of the Al-Azhar University, Grand Imam of Al-Azhar Mosque
15. HRH Crown Prince Muhammad bin Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud Crown Prince of Saudi Arabia
16. HE Sheikh Abdullah bin Bayyah Scholar and President of the Forum for Promot-ing Peace in Muslim Societies
17. HE President Muhammadu Buhari President of Nigeria
18. HRE Amirul Mu’minin Sheikh As-Sultan Muhammadu Sa’adu Abubakar III Sultan of Sokoto
19. Professor KH Said Aqil Siradj Chairman of Indonesia’s Nahdlatul Ulama
20. HE Sheikh Dr Ali Gomaa Former Grand Mufti of the Arab Republic of Egypt
21. Seyyed Hasan Nasrallah Secretary-General of Hezbollah
22. Sheikh Habib ‘Ali Zain Al Abideen Al-Jifri Preacher and Director General of the Tabah
23. Sheikh Hamza Yusuf Hanson Teacher and Co-Founder of Zaytuna College
24. Sheikh Ahmad Tijani bin Ali Cisse Leader of the Tijaniyya Sufi Order
25. Sheikha Munira Qubeysi Leader of the Qubeysi Movement
26. HE Sheikh Abdul-Aziz ibn Abdullah Aal Al-Sheikh Grand Mufti of the Kingdom of Saudi Arabia
27. Maulana Mahmood Madani Leader and President of Jamiat Ulema-e-Hind, India
28. Sheikh Mustafa Hosny Preacher
29. Sheikh Usama Al-Sayyid Al-Azhari Scholar
30. HH Shah Karim Al-Hussayni The Aga Khan IV, 49th Imam of Ismaili Muslims
31. Sheikh Dr Yusuf Al-Qaradawi Head of the International Union of Muslim Scholars
32. Habib Luthfi bin Yahya Preacher
33. Sheikh Abdul-Malik Al-Houthi Leader of the Houthi
34. Sheikh Mahmud Effendi Scholar and Preacher
35. Maulana Tariq Jameel Scholar and Preacher
36. HE President Halimah Yacob President of Singapore
37. Sheikh Muhammad Al-Yaqoubi Scholar
38. Professor Seyyed Hossein Nasr Philosopher and University Professor
39. Sheikh Uthman Taha Calligrapher
40. Sheikh Rached Ghannouchi Tunisian Politician
41. Mohammed Salah Footballer
42. Sheikh Muqtada Sadr Scholar and Political
43. Maulana Nazur ur-Rahman Amir of Tablighi Jamaat, Pakistan
44. Moez Masoud Preacher and Televangelist
45. Dr Timothy Winter (Sheikh Abdal Hakim Murad) Islamic Scholar
46. Dr Aref Ali Nayed Scholar
47. HE Sheikh Ibrahim Salih Islamic Scholar, Nigeria
48. Dr Mohamed Bechari French activist
49. Dr Amr Khalid Preachers, Egypt
50. HE Mullah Haibatullah Akhundzada Leader of the Taliban
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.