Connect with us

Misi Bhakti Penakib RSTKA, Kontribusi Pembangunan Karakter Anak Bangsa

Jakarta – Setelah menjalani masa rehat dan perbaikan kapal di Galangan Kapal PT Wira Sentosa Abadi di Probolinggo, Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) kembali melanjutkan misi Pelayanan Bhakti Penakib (Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi) ke lima pulau sebagai rangkaian layanan ke 20 pulau di Sekitar Madura.

Bhakti Penakib tahap 3 ini dijadwalkan berlangsung selama dua minggu lebih, yakni tangal 24-28 Oktober ke Pulau Raas, 29 Oktober – 2 Nopember ke Sapudi, 3 Nopember ke Gili Ilyang, 4-5 Nopember ke Gili Genting dan 7-8 Nopember ke Gili Raja. Hal ini dijelaskan oleh dr. Agus Harianto, Sp.B. selaku direktur RSTKA pada acara pelepasan Tim Bhakti Penakib tahap 3 RSTKA pada Minggu malam, 23 Oktober 2022.

“Misi layanan kesehatan ibu dan anak ini akan dituntaskan dengan melibatkan 14 dokter spesialis dan dokter umum, para perawat dan relawan pendukung lainnya. Pelayaran ini akan dipimpin oleh Kapten Mudatsir. Ada enam anak buah kapal (ABK) yang siap melakukan ekspedisi ini,” terangnya.

“Di Pulau Raas telah menunggu setidaknya 45 ibu hamil, 7 diantaranya beresiko tinggi dan 41 anak stunting yang akan dilayani. Hal ini sesuai dengan nama program yang kami usung, yaitu program pendampingan. Jadi dalam program ini, yang menjadi aktor utama adalah bidan desa dan tenaga kesehatan setempat. Dokter spesialis kami mungkin hanya sebatas dokter yang melakukan verifikasi atas pemeriksaan yang dilakukan bidan atau tenaga kesehatan setempat.”tutur dr Agus.

“Namun dengan kehadiran kapal RSTKA yang dilengkapi dengan fasilitas kamar operasi, manakala ditemukan pasien yang memang ada indikasi operasi section caesarean atau melahirkan dengan cara operasi, maka operasi bisa dilakukan di pulau-pulau,” imbuhnya.

Dalam sambutan pelepasan, Dekan Fakultas kedokteran Unair, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) memberikan apresiasi serta pesan penting kepada anggota tim yang akan berangkat.

“Hidup ini tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga sendiri, tapi juga untuk orang lain. Hadis Roaululloh menyatakan bahwa sebaik-baik orang adalah yang memberi kemanfaatan bagi orang lain. . Terima kasih ada mahasiswa PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) yang berkenan menjadi bagian dari tugas tersebut. Pengalaman ini tidak dimiliki orang lain, akan membekas dan menyadarkan kita Bersama bahwa Indonesia tidak hanya Jawa Timur atau Surabaya saja.” ujar Prof Bus, nama akrab dekan FK Unair tersebut.

Prof Bus juga menceritakan sejarah berdirinya RSTKA. Banyak orang meragukan ide ini pada mulanya. Seperti merencanakan sesuatu yang mustahil. Tidak sedikit yang skeptis, ketika body kapal mulai dibangun kemudian dilengkapi dengan mesin, peralatan navigasi, peralatan medis, dll pada akhirya selesai.

Setelah selesaipun banyak orang yang meragukan, bisakah menggerakkan kapal rumahsakit ini?

Ternyata hingga saat ini RSTKA sudah berusia lima tahun dan tetap terus melakukan pelayaran dan pelayanan. Bahkan sekarang muncul gagasan untuk menghadirkan adik RSTKA untuk pengabdian kemanusiaan selanjutnya. Sesuatu yang baik, pasti ada jalannya. Man Jadda wa Jadda.

“Saya akan mencoba menyampaikan pada pimpinan di Jakarta dan pihak-pihak terkait untuk bisa mewujudkannya. Kalau RSTKA untuk Jawa Timur, nanti kapal baru untuk Indonesia Timur. Kita akan libatkan senter pendidikan kedokteran yang lain untuk bahu membahu mengisi kekosongan pelayanan kesehatan dokter spesialias di pulau-pulau terpencil di Indonesia Timur,” tekadnya.

Tidak kalah pentingnya, Kapal RSTKA juga menjadi wahana pendidikan karakter bagi mahasiswa kedokteran. Karakter bagaimana yang diharapkan?

Setelah para para mahasiswa kedokteran atau dokter relawan dipaparkan dengan kesulitan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan, diharapkan mereka mau berbelarasa.

Diharapkan mereka akan berani mengambil tanggungjawab untuk berbuat sesuatu bagi orang yang membutuhkan bantuan. Indonesia membutuhkan lebih banyak dokter yang pemberani, tangguh dan peduli terhadap masalah kesehatan di pulau-pulau terpencil.

Di kapal yang kecil ini, kalian juga akan mendapatkan kesempatan untuk membangun kebersamaan dan kerjasama. Dengan bekerjasama, kalian akan mampu berbuat sesuatu yang besar untuk Indonesia. Selamat bertugas,” pungkas Prof Bus.

Para relawan dalam misi pelayanan Bhakti Penakib RSTKA tahap 3 berangkat menggunakan bus Unair menuju Probolinggo tempat kapal bersandar. Mereka bergabung dengan 7 awak kapal dan memulai pelayaran menuju pulau Raas pada 24 Oktober 2022 pagi hari guna memberikan layanan terbaik khususnya untuk ibu dan anak dalam rangka peningkatan kualitas kesehatan mereka sehingga angka kematian ibu dan bayi bisa dikurangi dan kesadaran dan pola hidup bersih dan sehat terus bertambah.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Hetifah Sjaifudian Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia Bantai Vietnam 3-0

Oleh

Fakta News
Hetifah Sjaifudian Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia Bantai Vietnam 3-0
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Foto : DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengapresiasi kemenangan gemilang Timnas Indonesia dalam pertandingan tandang melawan Vietnam. Ia mengungkapkan bahwa kemenangan ini menjadi berkah dan kegembiraan di bulan puasa bagi seluruh rakyat Indonesia, serta juga membawa semangat bagi para pemain.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion My Dinh, Vietnam, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-0 dengan gol yang tercipta berasal dari Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, dan Ramadhan Sananta. Para pemain berhasil menunjukkan performa maksimal di tengah keterbatasan waktu persiapan yang sangat singkat.

“Kemenangan yang diracik oleh Pelatih Shin Tae Yong di tengah keterbatasan waktu mempersiapkan Tim yang sangat singkat. Timnas Indonesia bisa menunjukan performa maksimal. Kita menikmati tontonan apik yang menghibur, dengan level permainan yang berbeda dari permainan sebelumnya,” kata Hetifah Sjaifudian melalui keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Rabu (27/03/2024).

Lebih lanjut, kata Hetifah, juga mengingatkan tentang kejayaan Timnas Indonesia di masa lalu. Hal ini mengingat pada Piala Dunia 1986, saat itu Indonesia hampir berhasil lolos ke Meksiko sebelum dikalahkan oleh Korea Selatan.

“Tentunya kita sangat bersyukur dengan situasi ini. Berarti semakin dekat pada tujuan akhir untuk lolos fase grup, seperti yang pernah dicapai oleh Timnas Indonesia ketika diracik oleh Pelatih Sinyo Aliandoe dengan pemain di antaranya Kapten Team Hery Kiswanto pada PPD 1986,” ujarnya.

Meskipun bertanding di kandang lawan yang dikenal angker, Politisi Partai Golkar itu menilai bahwa Timnas Indonesia mampu tampil dengan percaya diri yang tinggi. Tak hanya itu, para pemain berhasil menunjukkan permainan yang berbeda dan menghibur, serta mampu mengatasi tekanan dari suporter lawan.

“Tentunya dengan kerendahan hati, bertanding di kandang macan Stadion My Dinh Vietnam yang dikenal angker, ternyata Timnas Indonesia tampil sangat percaya diri. Semoga level permainan ini terus bertahan sampai fase grup berakhir dan kita bisa lolos ke tahap berikutnya,” ucapnya.

Dengan demikian, Legislator Dapil Kalimantan Timur berharap melalui kemenangan ini, tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Timnas Indonesia, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Baginya, melalui prestasi gemilang ini dapat terus membangkitkan kebanggaan dan semangat nasionalisme di tengah masyarakat.

“Jalan masih terjal jangan berpuas diri, kita semua doakan selalu hasil terbaik buat Timnas kita. Kita selalu berikan dukungan terbaik untuk Timnas kita. IsnyaAllah pride (harga diri) Bangsa Indonesia selalu terjaga. Bravo sepakbola Indonesia,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi XI: Pelaporan Dugaan Korupsi LPEI ke Kejaksaan Beri Efek Jera

Oleh

Fakta News
Komisi XI: Pelaporan Dugaan Korupsi LPEI ke Kejaksaan Beri Efek Jera
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi. Foto : DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi menilai pelaporan yang dilakukan Menteri Keuangan terkait kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) merupakan langkah yang tepat. Menurutnya, langkah ini untuk memberikan efek jera bagi praktik patgulipat di LPEI yang seolah terus terulang.

“Kami menilai langkah Menteri Keuangan, Sri Mulyani menunjukkan keseriusan pemerintah agar proses pembiayaan ekspor benar-benar bisa meningkatkan volume ekspor Indonesia, bukan sekadar praktek hengky pengky antara oknum pejabat LPEI dan pihak ketiga sehingga memicu fraud yang merugikan keuangan negara,” ujar Fathan dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Pada Senin (18/3/2024) lalu Sri Mulyani bertandang ke Kejaksaan Agung untuk melaporkan temuan tim Kemenkeu terkait indikasi adanya fraud dalam kredit yang dikucurkan oleh LPEI. Sejumlah debitur diduga melakukan tindak pidana korupsi yang diduga menyebabkan kerugian negara hingga Rp2,5 triliun. Ada empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Keempat perusahaan tersebut bergerak dalam usaha sawit, nikel, batu bara, dan perkapalan.

Fathan mengungkapkan dugaan korupsi di LPEI dengan berbagai modus ibarat kaset rusak yang terus berulang. Politisi Fraksi PKB ini menyebut pada 2022 Kejagung pernah menetapkan tersangka kasus dugaan korupsi pembiayaan ekspor nasional oleh LPEI selama periode 2013-2019. Saat itu kerugian negara diperkirakan mencapai Rp2,6 triliun yang berasal dari kredit macet ke delapan grup usaha yang terdiri dari 27 perusahaan.

“BPK juga pernah melakukan pemeriksaan investigatif terkait kasus dugaan korupsi LPEI dan menemukan kerugian negara hingga puluhan miliar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fathan menyampaikan di antara modus yang paling sering terjadi adalah LPEI tidak menerapkan prinsip tata kelola yang baik saat mengucurkan kredit kepada calon debitur. LPEI seolah gampangan dalam menyalurkan kredit kepada pihak ketiga dan akibatnya terjadi kredit macet yang merugikan LPEI dan keuangan negara.

“Saat ditelusuri lebih dalam ternyata ada hengky pengky antara oknum LPEI dengan pengusaha atau eksportir sehingga penyaluran kredit tidak memenuhi unsur prudent,” ungkapnya.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan negara (BAKN) DPR RI ini pun mendukung upaya “bersih-bersih” sehingga LPEI kembali kepada khittah-nya. Menurutnya pembentukan LPEI awalnya untuk menciptakan ekosistem baik terhadap kegiatan ekspor produk-produk unggulan dalam negeri. Dengan LPEI, eksportir akan dibantu dari segi pembiayaan, penjaminan, dan asuransi.

“Namun faktanya seringkali proses penyaluran pembiayaan ini dilakukan secara serampangan bahkan minim pengawasan saat kredit telah dikucurkan. Maka saat ini kami menilai LPEI ini direformasi agar bisa kembali ke tujuan awal bisa mendorong iklim ekspor yang baik bagi produk unggulan Indonesia baik dari sektor UMKM maupun korporasi,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Workshop Kepemimpinan, Sekjen DPR Tekankan Pembinaan Disiplin Interpersonal di Era Parlemen Modern

Oleh

Fakta News
Workshop Kepemimpinan, Sekjen DPR Tekankan Pembinaan Disiplin Interpersonal di Era Parlemen Modern
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar foto bersama usai membuka workshop dengan tema "Pendekatan Kepemimpinan Situasional Dalam Rangka Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Ruang Rapat KK II, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto : DPR RI

Jakarta – Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI melalui Bagian Manajemen Kinerja dan Informasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dibawah Biro Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA) secara resmi menggelar kegiatan workshop dengan tema “Pendekatan Kepemimpinan Situasional Dalam Rangka Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)” di Ruang Rapat KK II, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Dalam acara yang dihadiri segenap Pejabat JPT Madya, JPT Pratama, Administrator dan Pengawas itu, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menyatakan disiplin merupakan pondasi utama dalam menjaga produktivitas sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021. Indra menekankan disiplin tidak hanya soal penjatuhan hukuman tapi juga pembinaan disiplin secara interpersonal.

“Kewenangan pemimpin dalam penegakan disiplin dimulai dari pemeriksaan hingga penjatuhan hukuman disiplin. Namun tidak semua pemimpin atau pejabat berwenang mampu melaksanakan penegakan disiplin dengan baik dan benar, karena penegakan disiplin bukan hanya terkait hukum pelanggaran disiplin tetapi juga pembinaan disiplin secara interpersonal,” ujar Indra saat pidato pembukaan.

Terlebih, di lingkup kerja yang kompleks serta dinamis seperti halnya di Setjen DPR RI, memerlukan adanya pembinaan disiplin secara khusus di tengah gagasan menuju Parlemen Modern dengan Work From Anywhere (WFA) yang mulai dikenal sejak era pandemi Covid.

Terkait hal itu, Indra mengungkapkan Setjen DPR RI menghadirkan solusi adanya berbagai gagasan perkantoran modern yang sedang terus dibangun di Kompleks Parlemen dalam mengakomodir WFA. Diantaranya mulai dari Kantin Demokrasi dengan fasilitas Wi-Fi hingga kedepannya konsep Ecopark di kawasan Taman Jantung Sehat yang desainnya kini masih dalam tahap menunggu finalisasi.

Kesemuanya itu, ungkap Indra, dalam mewujudkan PNS di lingkungan Setjen DPR RI yang berintegritas bermoral, profesional akuntabel sehingga dapat mendorong PNS untuk lebih produktif untuk menunjang karirnya di era Parlemen Modern yang akan akan terus diwujudkan kedepannya.

Dengan demikian, diharapkan skor indeks Survei Penilaian Integritas (SPI) Setjen DPR RI kedepannya dapat semakin meningkat secara  maksimal. Apalagi, ungkap Indra, SPI nantinya juga berkaitan dengan secara keseluruhan Reformasi Birokrasi (RB) yang akan terus dievaluasi setiap tahunnya.

Turut hadir segenap pejabat tinggi Setjen DPR RI antara lain Deputi Bidang Administrasi Sumariyandono, Pelaksana Harian (Plh) Inspektur Utama Furcony Putri Syakura dan Kepala Biro SDMA Asep Ahmad Saefuloh. Hadir pula narasumber dari Direktur Perundang-Undangan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Julia Leli Kurniati dan Analis Hukum Ahli Madya BKN Muhammad Syafiq.

Baca Selengkapnya