Connect with us

Indonesia – Inggris Sepakat Perkuat Kerja Sama Atasi Pandemi dan Terorisme

​Jakarta – Indonesia dan Inggris sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam rangka mengatasi pandemi COVID-19 dan memberantas terorisme. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan Forum Kemitraan ke-3 RI-Inggris yang diselenggarakan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Rabu, 7 April 2021. Pada kesempatan itu juga ditandatangani MoU on Counter Terrorism antara Indonesia dan Inggris.

Dalam pertemuan, Menlu RI menggarisbawahi Inggris sebagai mitra strategis Indonesia. Kerja sama Indonesia-Inggris bukan saja bermanfaat bagi kedua negara, tetapi juga bagi dunia.

Terkait kerja sama bilateral, Menlu menyampaikan tiga prioritas. Pertama, penguatan kemitraan di bidang kesehatan. Inggris yang juga merupakan salah satu sumber vaksin COVID-19 merupakan mitra yang tepat untuk mengembangkan kerja sama di bidang ini, antara lain melalui R&D dan kolaborasi produksi vaksin.

“Kerja sama kesehatan sangat penting untuk membangun ketahanan industri kesehatan kita. Solidaritas dan kerja sama merupakan kunci untuk keluar dari pandemi ini,” kata Menlu RI.

Selain itu, Menlu RI juga menekankan pentingnya peran Inggris dalam memperkuat multilateralisme vaksin. Di tengah meningkatnya nasionalisme vaksin di banyak negara, Indonesia dan Inggris sepakat untuk mendorong akses yang setara terhadap vaksin.

Kedua, upaya percepatan pemulihan ekonomi. Inggris merupakan mitra ekonomi penting Indonesia, yaitu sebagai investor terbesar kedua dan mitra dagang terbesar kelima di Eropa. Kedua Menlu membahas upaya peningkatan perdagangan kedua negara yang di tahun 2020 nilainya sebesar USD 2,24 miliar.

Disepakati untuk memajukan 10 sektor prioritas, termasuk komoditas kayu dan pertanian. Dalam konteks ini, rencana penandatanganan MoU on Joint Economic and Trade Committee pada tanggal 19 April 2021 diharapkan dapat mempercepat realisasi sektor-sektor prioritas tersebut.

“Saya juga mengangkat kembali concern Indonesia terhadap usulan legislasi baru di Inggris yang menyaratkan due dilligence terhadap komoditas pertanian kita, seperti sawit, kokoa, dan karet. Terkait hal ini, saya harap kedua negara dapat bekerja bersama untuk mengatasinya, termasuk melalui kelompok kerja bersama di bidang komoditas pertanian,” kata Menlu RI.

Investasi Inggris di Indonesia meningkat sebesar 35% pada tahun 2020 meski di tengah pandemi. Di bidang ini, Menlu RI berbagi informasi tentang Souvereign Wealth Fund (SWF) Indonesia dan menjajaki kemungkinan dibuatnya Perjanjian Investasi Bilateral (PIB) antara kedua negara.

Ketiga, penguatan kerja sama pertahanan dan keamanan. Penandatanganan MoU on Counter Terrorism akan mempererat kerja sama kedua negara di bidang keamanan. Sementara upaya peningkatan kerja sama pertahanan antara lain dilakukan dengan penyelenggaraan Joint Defense Cooperation Dialogue.

“Ke depan saya harap Indonesia dan Inggris dapat mendorong kerja sama di bidang industri pertahanan dan kapasitas sumber daya manusia, peacekeeping, bantuan kemanusiaan dan bencana, serta keamanan maritim,” ujar Menlu RI.

Selain kerja sama bilateral, kedua Menlu juga membahas isu-isu internasional seperti isu Myanmar, situasi di Timur Tengah, persiapan Inggris menjadi tuan rumah COP-19, dan presidensi Indonesia di G20. Terkait Myanmar, keduanya sepakat agar kekerasan segera dihentikan untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak dan pentingnya menciptakan suasana kondusif untuk dialog.

“Kami juga membahas isu terkait Indo-Pasifik dan saya menekankan kembali bahwa implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific didasarkan pada prinsip-prinsip kunci seperti inklusivitas, transparansi, keterbukaan, dan kerja sama,” kata Menlu RI.

Sementara itu, Menlu Inggris antara lain menyampaikan apresiasi kepada Menlu RI yang telah berperan aktif mendorong kesetaraan akses terhadap vaksin dengan menjadi co-chair COVAX AMC Engagement Group, dan menegaskan komitmen Inggris untuk terus menjadi mitra terpercaya bagi Indonesia. Dia juga menggarisbawahi bahwa Indonesia dan Inggris memiliki persamaan kepentingan di berbagai bidang, seperti isu perubahan iklim, pemulihan ekonomi, dan pertahanan dan keamanan.

Penyelenggaraan Forum Kemitraan pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2007 dan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI serta menghadirkan Menteri Pertahanan RI. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut kesepakatan Kepala Pemerintahan kedua negara pada tahun 2006 untuk memperdalam kerja sama bilateral dan promosi dialog strategis terkait isu-isu global.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata

Oleh

Fakta News
Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari saat memimpin pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024). Foto: DPR RI

Denpasar – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali. Dalam kunjungan ini Komisi I DPR RI memberikan perhatian serius pada konten kearifan lokal di Bali. Dengan kuatnya konten kearifan lokal yang ada di Bali maka diharapkan kedepan akan semakin meningkatkan industri pariwisata yang ada di Bali.

“Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI mendorong LPP RRI Denpasar Bali untuk selalu mengupdate program siaran bermuatan kearifan lokal secara multiplatform guna mendorong peningkatan pariwisata di Bali,” papar Politisi Fraksi PKS itu di kantor LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024).

Kearifan lokal merupakan suatu identitas budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Konten kearifan lokal merupakan suatu muatan yang ditampilkan kepada masyarakat melalui media yang menampilkan kebudayaan suatu bangsa.

Komisi I mendorong LPP RRI turut andil dalam mempertahankan kearifan lokal di tiap satuan kerja (Satker) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tiap Satker dari Sabang sampai Merauke, berperan penting untuk mengikat kearifan lokal yang menjadi ciri khas LPP RRI selama ini. Sebagai gambaran,  siaran RRI sendiri terdiri dari PRO 1 hingga PRO 4. Khusus PRO 4, merupakan program yang menyajikan konten kearifan lokal yang tersebar di kota-kota yang memiliki potensi budaya besar, termasuk Denpasar Bali.

Promosi kearifan lokal budaya di Bali dapat dilakukan dengan memanfatkan media massa seperti media elektronik, media cetak, dan media online maupun media sosial lainnya. LPP RRI turut menyajikan  konten yang sesuai dengan sasaran wisatawan.  LPP RRI Denpasar telah menyediakan saluran khusus untuk Budaya Bali melalui PRO 4, dengan menggunakan bahasa Bali untuk berkomunikasi dengan pendengar dan narasumber.

Baca Selengkapnya

BERITA

Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy

Oleh

Fakta News
Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Foto: DPR RI

Jakarta – Peristiwa terjadinya puluhan pemudik yang sempat memblokade jalan menuju kapal Eksekutif Bakauheni, Lampung, Minggu (14/04/2024) belum lama ini menuai respon dari Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Para pemudik mobil ini, imbuh pria yang akrab disapa SJP, memprotes karena petugas mendahulukan kendaraan yang terakhir tiba.

“PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP meminta maaf dan menyebut bahwa ada kesalahan jalur antrean karena kekeliruan pengarahan pengguna jasa atau pemudik yang giliran masuk kapal,” ujar SJP sebagaimana keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Masalah tersebut, tandas Politisi Fraksi PKS ini, semakin menambah panjang daftar kesalahan ASDP dalam memberikan pelayanan bagi pemudik di lintasan penyeberangan kapal feri Merak-Bakauheni.

“Sebelumnya, jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten sempat mengalami kemacetan hingga belasan kilometer selama 5-12 jam karena banyaknya kendaraan atau masyarakat yang belum memiliki tiket kapal feri, tapi tetap datang ke pelabuhan,” terangnya.

Sebagaimana data ASDP, ungkap Suryadi, total masyarakat yang belum memiliki tiket mudik pada 6-7 April lalu sebanyak 19.700 orang atau 32 persen. Sementara calon penumpang yang sudah mempunyai tiket hanya 68 persen.

“Padahal ASDP sudah mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara daring via aplikasi Ferizy dengan radius maksimal 4,7 km dari Pelabuhan Merak dan sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan demi menghindari terjadinya antrean kendaraan dan penjualan tiket oleh calo,” tuturnya.

Namun di lapangan, masih banyak ditemukan para calon penumpang masih membeli tiket di Pelabuhan Merak dari agen-agen penjualan. Tanpa berbekal tiket, lanjut SJP, para pemudik ini tetap nekat berangkat menuju Pelabuhan Merak. Akibatnya, mereka berdesakan dengan para pemudik yang sudah membeli tiket. Karena mereka masih yakin bisa memperoleh tiket di Pelabuhan dan faktanya masih bisa mendapatkannya melalui agen-agen penjualan tidak resmi.

“Kita meminta agar alasan para pemudik datang langsung ke pelabuhan untuk membeli tiket tanpa menggunakan aplikasi Ferizy ini dievaluasi oleh pihak ASDP dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena banyaknya keluhan pembeli tiket terkait aplikasi ini,” pungkas SJP.

Rating 2,5 dan ulasan-ulasan buruk terhadap Ferizy di Google Play Store, kata Suryadi, dapat menjadi bahan evaluasi tersebut. Misalkan kuota pemesanan tiket begitu cepat habis yang kemungkinan besar sudah diborong oleh calo yang kemudian menawarkannya di sekitar pelabuhan, bahkan ada yang hilang uangnya setelah melakukan pembayaran dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

BERITA

Biro PP Tukar Pengetahuan Pengelolaan Informasi dengan Kantor Berita Tatoli Timor Leste

Oleh

Fakta News
Biro PP Tukar Pengetahuan Pengelolaan Informasi dengan Kantor Berita Tatoli Timor Leste
Kepala Biro Pemberitaan Parlemen, Indra Pahlevi dalam foto bersama usai menerima kunjungan dari Lembaga Pendidikan ANTARA dan Kantor Berita Tatoli di Senayan, Jakarta, Kamis (18/04/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI menerima kunjungan dari Lembaga Pendidikan ANTARA dan Kantor Berita Tatoli yang berasal dari Negara Timor Leste. Kunjungan tersebut guna bertukar pengetahuan mengenai bagaimana pengelolaan pemberitaan di DPR RI, terutama dalam menginformasikan mengenai kinerja-kinerja anggota DPR RI dalam melaksanakan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran.

“Beberapa hal yang kita sampaikan tentu terkait dengan bagaimana Biro Pemberitaan mengemas berita-berita tentang kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI kepada publik melalui semua platform yang dimiliki baik televisi, radio parlemen lalu media cetak, media online website dan media sosial serta E-media untuk disampaikan kepada masyarakat. Kita sampaikan beberapa rencana dan capaian selama beberapa tahun tentu juga kita evaluasi kekurangannya,” ujar Indra Pahlevi selaku Kepala Biro Pemberitaan Parlemen, Indra Pahlevi, seusai menerima kunjungan di Ruang Pansus B, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (18/04/2024).

Dalam kesempatan itu, Indra juga menjelaskan mengenai pengelolaan informasi untuk mengatasi kendala seperti adanya isu atau berita negatif. Pengelolaan informasi ini dilakukan dengan meluruskan informasi berita sesuai fakta dan data yang sesungguhnya. Selain itu, dalam keterbukaan informasi publik saat ini Biro Pemberitaan Parlemen juga memfasilitasi masyarakat untuk dapat melihat proses rapat-rapat yang dilakukan DPR RI yang bisa diakses masyarakat secara streaming. Kita sampaikan beberapa rencana dan capaian selama beberapa tahun tentu juga kita evaluasi kekurangannya.

“Jadi kontra narasinya itu bisa kita buat berita yang untuk menjelaskan. Tapi juga bisa melihatkan langsung melalui streaming (mengenai) proses rapat-rapat yang dilakukan anggota di AKD (Alat Kelengkapan Dewan) untuk suatu isu ya yang membahas waktu agenda yang ada di DPR, entah undang-undang, pengawasan, atau anggaran,” jelasnya.

Dengan adanya kunjungan dari Kantor Berita Tatoli dan Timor Leste ini, Indra berharap selain untuk berbagi informasi dan pengalaman terkait pengelolaan pemberitaan serta menghadapi kendala-kendala juga kedepannya diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan baik antara Parlemen Indonesia dengan Timor Leste.

“Tentu kan sebagai negara tetangga juga harus bisa menjalin hubungan, apalagi Timor Leste juga bagian dari walaupun belum anggota penuh AIPA ya. Tetapi sering Parlemen Timor Leste kan hadir di pertemuan-pertemuan Parlemen ASEAN ya, tentu suatu ketika mungkin Timor Leste menjadi tuan rumah satu event yang tingkatnya ASEAN, kita kan akan ke sana juga nanti dan pasti akan perlu untuk menjalin relasi itu,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya