Connect with us

Achmad Yurianto: Kasus Corona Indonesia 1.986 Positif, 134 Sembuh, 181 Orang Meninggal Per 3 April 2020

Jubir Penanganan Corona Achmad Yurianto

Jakarta – Kasus yang terkonfirmasi positif tertular virus Corona terbaru (COVID-19) di Indonesia hampir mencapai angka 2.000. Ajakan untuk tetap menjaga jarak fisik dalam berinteraksi sosial masih terus digaungkan.

“Berikutnya akan saya sampaikan update data dari layanan rawatan rumah sakit untuk penderita COVID-19 yang sudah terkonfirmasi positif melalui pemeriksaan laboratorium. Pada hari ini bertambah 196 orang sehingga jumlah positif menjadi 1.986,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube BNPB, Jumat (3/4/2020).

Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah menjadi 134 orang. Adapun kasus kematian akibat Corona di RI bertambah menjadi 181 orang.

“Jumlah kasus yang sembuh meningkat 22 orang sehingga total menjadi 134 orang. Kemudian yang meninggal bertambah 11 orang menjadi 181 orang,” imbuhnya.

Atas penambahan kasus ini, Yuri kembali mengingatkan masyarakat selalu menjaga jarak dan menerapkan pola hidup bersih. Dia mengimbau masyarakat berdiam diri di rumah.

Data Kasus Corona di Indonesia hingga pukul 15.40 WIB, 3 April 2020

Berikut ini pernyataan lengkapnya:

Kami akan sampaikan beberapa hal terkait dengan perkembangan penanggulangan pandemi COVID-19 yang kita hadapi sejak beberapa saat yang lalu

Pertama-tama memang kita sangat berprihatin, rasa duka yang mendalam, dan rasa belasungkawa atas bertambahnya korban baik dari masyarakat maupun dari para tenaga medis yang menjadi ujung tombak di dalam kaitan dengan perawatan saudara-saudara kita yang menderita COVID-19 ini. Kami atas nama pemerintah berduka atas meninggalnya mereka di antara mereka ini ada guru-guru kita, ada senior-senior kita yang tanpa lelah menurunkan ilmu mereka kepada kita sekalian, dan beliau, mereka, meninggal dalam keadaan melaksanakan tugas. Oleh karena itu ini sebuah keprihatinan yang mendalam untuk kita dan sekaligus mestinya menjadi dorongan yang kuat bagi kita sekalian untuk bertekad memutuskan rantai penyebaran penyakit ini sehingga kita bisa dengan waktu yang tidak terlalu lama menghentikan permasalahan penyebaran ini. Oleh karena itu kuncinya adalah bagaimana kita menyikapi, bagaimana kita berperilaku agar bisa berkontribusi nyata di dalam rantai penularannya. Tentunya diawali dari masing-masing individu, jaga stamina, patuhi arahan-arahan yang telah diberikan pemerintah dan ikuti perkembangan penyakit ini melalui berita-berita yang benar

Yang kedua, beberapa hal akan kami laporkan terkait dengan partisipasi masyarakat di dalam kaitan dengan pelaksanaan tugas penanggulangan ini. Yang pertama bahwa jajaran Kementerian Kesehatan melalui laboratorium yang telah ditunjuk telah melaksanakan pemeriksaan lebih dari 7.400 orang yang tentunya ini dikerjakan bersama-sama dengan ribuan tenaga kesehatan baik yang berada di pusat maupun yang berada di daerah. Salah satu kunci di dalam pemutusan rantai ini adalah menemukan kasus-kasus baru, menemukan kasus positif yang masih berada di tengah-tengah masyarakat sehingga kita berharap kemudian bisa memutuskan ini dan bisa melakukan pencegahan dengan cara yang maksimal. Oleh karena itu maka kita akan memperbanyak lagi fasilitas penguji untuk pemeriksaan COVID-19 ini. Seperti kita pahami sekarang sudah ada 48 laboratorium yang beroperasi tentunya dengan kapasitas masing-masing, dan kita akan menambah lagi dengan kemudian mengaktifkan beberapa alat diagnostic yang semula kita pakai untuk pemeriksaan TBC, ternyata secara teknologi bisa dikonversi untuk digunakan melaksanakan pemeriksaan COVID-19. Ini cukup banyak jumlahnya dan tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Namun masih diperlukan beberapa konversi dari mesin dan kemudian beberapa setting. Kita akan bekerja keras untuk mengejar ini semuanya.

Sampai dengan saat ini sudah lebih dari 300 ribu APD yang kita distribusikan ke seluruh wilayah untuk digunakan oleh para tenaga kesehatan yang menangani kasus COVID ini. Ini menjadi bagian yang penting karena kita tahu hanya dengan alat perlindungan diri yang benar, yang terstandar maka tenaga kesehatan bisa melaksanakan kegiatannya dengan baik. Beberapa yang bisa kita distribusikan di antaranya adalah bahwa:

Di Provinsi DKI, untuk seluruh jajaran rumah sakit yang memberikan layanan di Provinsi DKI telah kita kirimkan dan telah diterima tambahan lagi sebanyak 85 ribu unit APD. Ini jumlah yang belum mencukupi jika dihadapkan pada perkembangan kasus yang nanti akan terus berjalan. Oleh karena itu kami akan senantiasa untuk mencari APD ini dan mendistribusikan kembali.

DKI telah menerima 85 ribu unit. Kemudian Jawa Barat dan seluruh jajaran rumah sakit yang ada di Jawa Barat sudah kita kirimkan 55 ribu. Kemudian Jawa Tengah 20 ribu, Jawa Timur 25 ribu, DIY 10 ribu, Bali 12.500, kemudian Banten 10 ribu. Di luar Jawa-Bali kita sudah distribusikan juga lebih dari 5 ribu untuk masing-masing provinsi

Angka ini tentunya bukan angka yang kita anggap cukup dan berhenti sampai di sini karena terus kita akan mengirimkan lebih lanjut

Kemudian kita secara terus menerus tiap hari berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit rujukan yang disiapkan, seluruh rumah sakit rujukan pemerintah, pemerintah daerah, TNI/Polri, BUMN, swasta dan seterusnya. Kita sudah menyiapkan lebih dari 4 ribu kamar untuk kita siapkan di dalam rangka menghadapi pandemi COVID-19 ini. Rumah sakit-rumah sakit darurat juga sudah dibangun dan sudah dioperasionalkan di antaranya Wisma Atlet yang kita siapkan dengan kapasitas sekitar 3 ribu tempat tidur namun hari ini masih dilaporkan masih 500 yang terpakai. Semua fasilitas kita akan terus evaluasi dan terus kita lengkapi dalam rangka memberikan layanan yang terbaik

Namun kembali lagi bahwa kuncinya adalah bukan seberapa banyak rumah sakit yang disiapkan, bukan seberapa banyak laboratorium dan peralatan yang disiapkan tapi kuncinya adalah seberapa banyak peran kita semuanya untuk mencegah jangan sampai terjadi penularan karena ini menjadi penting. Kapasitas kita tidak ada artinya kalau semuanya sakit. Kapasitas kita tidak akan bermanfaat manakala semuanya menjadi sakit. Oleh karena itu mari bersama-sama kita jaga, yang pertama, putuskan rantai kontak langsung dengan penderita positif, jaga jarak di dalam berkomunikasi sosial dengan siapapun, upayakan pada jarak lebih dari 1,5 meter 2 meter, hindari kontak langsung dengan orang lain, hindari tempat-tempat yang kemudian kita yakini penuh sesak, hindari tempat-tempat untuk berkumpul. Ini menjadi kunci. Kita tidak pernah tahu siapa yang ada di sekitar kita yang sakit. Kemudian yang kedua, cuci tangan, karena transmisi penyakit ini lebih banyak diwarnai oleh cemaran droplet akibat batuk, akibat bersin yang mengenai benda-benda lain dan kemudian tidak sadar kita pegang dan kemudian dengan tangan yang tercemar ini kita menyentuh mulut, hidung, mata. Ini menjadi penting. Oleh karena itu cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, 20 detik sudah cukup untuk melakukan itu

Kemudian produktif di rumah artinya lebih baik di rumah. Kita jangan mempertaruhkan apapun untuk mencoba-coba ke luar rumah tanpa ada kepentingan yang mendesak. Lindungi keluarga kita bersama. Ini menjadi lebih penting. Kita tahu banyak yang bisa kita lakukan di rumah bersama keluarga. Oleh karena itu kesempatan ini perlu saya ingatkan

Pada musim pancaroba di bulan-bulan April-Mei secara statistik data kita masih sering menunjukkan peningkatan kasus demam berdarah. Oleh karena itu jangan sampai ini memperburuk kondisi pandemi COVID. Lakukan pembersihan sarang nyamuk di rumah. Waktu kita cukup banyak di rumah. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian ikuti terus perkembangan penyakit ini silakan melihat di covid19.go.id, call center 119/117, atau hubungi halokemkes 15567 dan juga di banyak aplikasi online yang bisa kita baca bersama. Sekali lagi ini cara yang terbaik kalau kita akan memutuskan rantai penularan

Berikutnya akan saya sampaikan update data dari layanan rawatan rumah sakit untuk penderita COVID-19 yang sudah terkonfirmasi positif melalui pemeriksaan laboratorium. Pada hari ini bertambah 196 orang sehingga jumlah positif menjadi 1.986. Jumlah kasus yang sembuh meningkat 22 orang sehingga total menjadi 134 orang. Kemudian yang meninggal bertambah 11 orang menjadi 181 orang

Saudara-saudara sekalian. Sekali lagi gambaran-gambaran ini menunjukkan bahwa proses penularan masih berlangsung di luar. Oleh karena itu pertimbangkan kembali kalau akan bepergian ke mana pun. Tempat yang paling aman saat ini adalah berada di rumah bersama keluarga. Ini menjadi penting. Oleh karena itu pertimbangkan baik-baik. Saya menyarankan tidak usah bepergian apalagi dalam situasi yang kita lihat secara data dari hari ke hari kasus ini semakin bertambah panjang. Mari kita lindungi orang tua, kita lindungi orang dengan penyakit kronis, karena merekalah yang paling rentan manakala terinfeksi COVID-19 ini. Oleh karena itu kita jaga mereka. Kita jaga anak-anak kita. Kita awasi agar tidak tertular penyakit ini. Kemudian saudara-saudara kita yang terpaksa harus sakit mari kita jaga agar bisa melaksanakan perawatan sakitnya dengan maksimal, bisa melaksanakan isolasi diri dengan baik agar tidak menular ke orang yang lain. Sekali lagi jaga jarak dalam berinteraksi secara sosial, cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir. Yakinlah lebih aman berada di rumah. Sebaiknya tidak bepergian karena ini akan menyebarkan atau kemungkinan terpapar oleh penyakit menjadi lebih besar. Saya yakin bahwa kita semua mampu untuk menjadi pahlawan di dalam kaitan dengan pengendalian penyakit ini. Kita jadi pahlawan yang bisa melindungi orang lain, bisa melindungi keluarga kita, bisa melindungi anak-anak kita, bisa melindungi semua masyarakat yang ada di sekitar kita, dan kita yakin kita bisa melindungi bangsa ini. Semua berawal dari kita. Indonesia pasti bisa

Terima kasih. Selamat sore.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya