Achmad Yurianto: Kasus Corona di Indonesia 1.155 Positif, 102 Meninggal, 59 Sembuh Per 28 Maret 2020
Berikut pernyataan lengkap yang disampaikan Yuri pada hari ini:
Hari ini saya akan melaporkan beberapa hal yang terkait upaya kita melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit Covid-19 yang secara sistematis sudah kita laksanakan dari hari ke hari. Yang pertama saya kembali mengingatkan terkait beberapa kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah di dalam kaitan penanganan covid-19 ini.
Pertama, kita harus menyadari betul bahwa fondasi keseluruhan sistem pencegahan dan pengendalian sistem ini terletak pada komunitas, bagaimana masyarakat bisa berperan aktif di dalam konteks untuk memutuskan mata rantai penularan yang terjadi di masyarakat.
Oleh karena itu pencarian kasus positif di tengah masyarakat melalui penelusuran atau tracing yang kita lakukan dengan kasus positif yang dirawat di rumah sakit menjadi penting. Oleh karena itu maka upaya untuk melakukan tracing ini akan kita perkuat dengan melakukan penelusuran dan melaksanakan screening untuk melihat kemungkinan kontak dekat yang ada di sekitarnya yang positif. Ini yang menjadi penting di dalam kaitan pelaksanaan tracing.
Kemudian yang kedua melaksanakan perawatan bagi kasus positif yang kita temukan atau kasus diduga positif yang kita temukan, baik perawatan itu dilaksanakan secara mandiri, yaitu isolasi diri maupun isolasi di rumah sakit. Oleh karena itu protokol isolasi diri di rumah menjadi penting betul-betul dipahami oleh masyarakat karena dengan isolasi diri yang baik maka kita akan memberikan jaminan tidak ada penularan lebih lanjut di lingkungan keluarga.
Oleh karena itu maka tinggal di rumah, tetap di rumah, tidak pergi keluar, menjauhi kerumunan, menghindari pertemuan-pertemuan yang cukup banyak ini menjadi upaya-upaya yang berkaitan dengan isolasi diri. Tinggal di rumah, gunakan masker, jarak antara anggota keluarga yang lain tidak boleh kurang dari satu atau satu setengah meter. Kemudian aktifitas makan menggunakan alat yang tersendiri. Dan tidak makan bersama-sama pada satu waktu yang sama dan tempat yang sama dengan keluarga yang sehat. Ini adalah bagian dari isolasi diri. Di samping bagi siapapun yang melakukan isolasi diri wajib melakukan monitoring diri. Artinya, segera amati kondisi tubuhnya, apabila panas, apabila menjadi semakin batuk, apabila kemudian disertai dengan sesak maka segera hubungi layanan kesehatan yang terdekat.
Apabila isolasi diri tidak mampu dilaksanakan, maka harus dilakukan isolasi rumah sakit. Rumah Sakit yang berada di sekitar kita sekalian sudah ada yang disiapkan untuk menjadi rumah sakit perawatan Covid-19. Oleh karena itu ada indikasi-indikasi tertentu yang berkaitan perawatan di rumah sakit. Yaitu yang tidak mampu merawat diri di rumah agau adanya komplikasi atau adanya penyulit, ata adanya penyakit-penyakit kronis lain yang mendahului ini akan menjadi penting dilakukan rawatan secara intensif. Ini lah sebabnya kita menyiapkan banyak rumah sakit dan banyak rumah sakit yang berpartisipasi, bukan hanya rumah sakit pemerintah, bukan hanya rumah sakit TNI Polri, rumah sakit BUMN, tetapi rumah sakit swasta pun banyak yang mendedikasikan untuk merawat COVID 19. Ini yang menjadi penting.
Di dalam kaitan dengan menyiapkan kondisi rumah sakit, sudah barang tentu peralatan, dalam hal ini APD menjadi bagian penting bagi tenaga kesehatan yang melaksanakan kegiatan rawatan. Kita akan berusaha sepenuhnya untuk kemudian memenuhi, mematuhi dan melengkapi penggunaan APD ini. Sudah barang tentu ada SOP-SOP standar siapa yang harus mengenakan APD, siapa yang tidak perlu menggunakan APD. Ini menjadi penting.
Oleh karena itu saudara-saudara sekalian maka basis fondasi yang paling kuat adalah bagaimana mengimplementasikan pola hidup bersih dan sehat di dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada satu kunci penting yang harus kita lakukan di samping menjaga jarak dalam interaksi sosial adalah mencuci tangan. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan, sebelum minum, sebelum menyentuh mulut, sebelum menyentuh hidung, sebelum menyentuh mata. Karena data menunjukkan penularan yang paling banyak justru karena perantara tangan.
Mencuci tangan dengan sabun sehingga tidak ada alasan bahwa harus menggunakan hand sanitizer, tidak, dengan sabun sudah sangat efektif pada air yang mengalir. Ini yang diharapkan bisa dilakukan. Oleh karena itu kita tetap di rumah, produktif dari rumah, bisa bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah. Manakala kemudian mendapatkan informasi atau membutuhkan berita yang lebih penting dan aktual terkait virus covid ini, ada beberapa call center yang bisa dihubungi salah satunya adalah 119 dengan extension 9117 halo kemkes, dan beberapa aplikasi online seperti halodoc, gojek, bukalapak. Manfaatkan ini sebaik-baiknya sehingga diharapkan kita mampu memiliki pengetahuan yang benar dan akurat, serta kita tidak perlu khawatir lagi secara berlebihan.
Saudara-saudara sekalian pada berikutnya kami akan menyampaikan perkembangan data dari layanan rawatan di rumah sakit dengan kasus-kasus yang konfirmasi positif. Pada hari ini telah terkonfirmasi dari tanggal 27 Maret pukul 12.00 sampai 28 Maret pukul 12.00 sebagai berikut. Kasus positif bertambah sebanyak 109 kasus sehingga total menjadi 1155 kasus. Kemudian pasien yang sudah sembuh dan diizinkan pulang bertambah 13 orang sehingga total menjadi 59 orang. Kemudian dilaporkan kasus kematian pada periode ini sebanyak 15 orang sehingga total kematian menjadi 102 orang.
Oleh karena itu kita masih memprihatinkan kondisi ini karena terbukti bahwa penularan masih terjadi bahwa kasus positif masih berada di tengah tengah masyarakat bahwa kontak dekat masih terjadi bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun masih belum dimaksimalkan.
Oleh karena itu harapan kita mari bersama-sama yang pertama jaga jarak kontak fisik dengan siapapun bukan hanya di kantor, di luar tetapi juga di rumah. Kemudian yang kedua. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum makan, sebelum minum, sebelum menyentuh wadah, sebelum menyentuh mulut, hidung, dan mata. Ini menjadi penting karena inilah yang menjadi kunci penukaran secara tidak langsung yang sering terjadi dan kita hadapi.
Kemudian yang berikutnya tetap produktif di rumah, saling melindungi, lindungilah yang sakit agar dia bisa melaksanakan masa isolasi diri dengan maksimal. Lindungilah yang sehat agar tidak terkena penyakit ini. Kita berkomitmen bersama mari yang sehat dijaga tetap sehat, yang mulai sakit-sakitan kita jaga supaya segera dia bisa kita sembuhkan dan tidak menularkan ke orang lain kemudian yang betul betul sakit di rumah sakit mari kita doakan, kita jaga dan kita kemudian layani sebaik-baiknya agar bisa sembuh seperti sediakala.
Kita harus bekerja bersama ini masalah kita bersama. Membutuhkan peran aktif semuanya. Ini yang akan saya sampaikan pada hari ini beberapa hal. Mudah-mudahan kita bisa menghadapi situasi yang sulit ini bersama-sama. Yakinlah bahwa pemerintah akan bekerja sungguh-sungguh, bekerja dengan sepenuh hati untuk bersama-sama masyarakat mengatasi COVID-19 ini. Terima kasih. Selamat sore.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.