Achmad Yurianto: Data Kasus Corona di Indonesia 2.273 Positif, 198 Meninggal, 164 Orang Sembuh
Jakarta – Pemerintah mengumumkan data terbaru kasus Corona (COVID-19) di Indonesia. Per hari ini, pemerintah mengkonfirmasi ada 2.273 kasus. Jumlah tersebut diketahui berdasarkan data hingga pukul 15.40 WIB sore ini.
Dengan 2.273 kasus, berarti ada tambahan 181 kasus positif Corona dari data sebelumnya. Sedangkan yang meninggal dunia bertambah 7 orang menjadi total 198 orang dan pasien yang sembuh menjadi 164 orang.
“Total menjadi 2.273 kasus positif. 14 orang yang dinyatakan sembuh, sehingga menjadi 164 orang. Dan masih ada 7 orang yang meninggal sehingga jumlahnya menjadi 198,” ujar juru bicara pemerintah terkait penanganan wabah Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan live melalui akun YouTube BNPB, Minggu (5/4/2020).
Berikut ini pernyataan lengkap juru bicara penanganan wabah Corona, Achmad Yurianto, pada Minggu (5/4/2020):
Saudara-saudara sekalian, selamat sore, pada kesempatan hari ini kami akan menyampaikan beberapa hal terkait dengan pelaksanaan pengendalian dan pencegahan penyakit COVID-19.
Yang pertama bahwa kita sampaikan apresiasi kepada keluarga di seluruh tanah air, yang patuh dan disiplin untuk menjalankan pesan tetap di rumah. Kami menyadari bahwa ini akan menjadi suatu proses yang berkepanjangan yang tentunya akan menjadi beban untuk ibu rumah tangga, untuk para kepala rumah tangga, para bapak yang menjadi juru penenang dan mampu memberi penjelasan yang baik kepada anggota keluarganya. Ini yang paling penting. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih sehingga bersama-sama kita bisa saling melindungi agar kemudian tidak ada anggota keluarga kita yang tertular penyakit ini.
Keluarga adalah basis dari upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini. Oleh karena itu manfaatkan waktu yang sebaik-baiknya. Untuk dua hal. Berikan suasana gembira di rumah. Manfaatkan waktu untuk tetap menjaga imunitas dengan tetap melaksanakan kegiatan fisik yang bermanfaat. Kemudian kendalikan emosi, sajikan makanan yang sehat dan bergizi. Tentunya kesempatan yang baik untuk berdoa, beribadah bersama keluarga. Dan kemudian waktu yang baik untuk bisa berkomunikasi intens dengan keluarga seluruhnya. Di samping tetap harus aktif, produktif meskipun dari rumah. Oleh karena itu, kuncinya adalah keluarga.
Harapan kita, bahwa semakin banyak keluarga yang sehat kita yakini masyarakat semakin kuat. Saya ingatkan sekali lagi kepada saudara-saudara sekalian, pada bulan-bulan ini secara klasik kita masuk kepada tahapan pancaroba, di mana gambar yang klasik dari episode ini adalah munculnya penyakit demam berdarah. oleh karena itu, bersama keluarga di rumah, mari lakukan pemberantasan sarang nyamuk. Karena kita tahu, bahwa dengan munculnya penyakit demam berdarah ini akan memperburuk angka kesakitan dan kematian yang terjadi. Manakala mix, bercampur dengan COVID-19.
Kemudian tetap ikuti berita, ikuti perkembangan dan lakukan edukasi yang baik dengan seluruh anggota keluarga. Banyak informasi yang bisa kita dapatkan untuk mendapatkan itu semua, baik melalui portal covid19.co.id atau pun call center 119-117, halo Kemkes di 1500567 maupun di layanan-layanan aplikasi lainnya. Maupun layanan polimedicine lainnya. Sehingga inilah informasi yang benar, sehingga kita tidak terbawa pada kesimpangsiuran berita yang tidak perlu.
Berikutnya yang kedua bahwa per tanggal 5 April ini kami sudah melakukan pemeriksaan di 9712 warga yang dilaksanakan tenaga kesehatan baik dari pusat sampai ke daerah. Dalam rangka menegakkan diagnosa COVID-19. Ini menjadi sesuatu yang penting, karena kita sadari bersama bahwa keadaan kasus positif di tengah masyarakat ini menjadi sumber bagi penularan di masyarakat itu. Oleh karena itu, segera carikan, cari temukan, dan kemudian isolasi. Ini menjadi kunci dalam pelaksanaan pengendalian penyakit ini.
Oleh karena itu, mulai hari ini sesuai dengan rekomendasi dari WHO kita jalankan masker untuk semua. Semua harus menggunakan masker. Masker bedah N95 hanya untuk petugas kesehatan, gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar. Kita tidak tahu bahwa mereka sumber penyebaran penyakit. Oleh karena itu, lindungi diri kita. Semua menggunakan masker. Pada saat keluar rumah terutama. Masker bedah, masker N95 hanya untuk petugas kesehatan. Gunakan masker kain. Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan penggunaan masker kain tidak lebih 4 jam. Untuk kemudian dicuci, direndam di air sabun, kemudian di cuci.
Ini upaya untuk mencegah terjadi penularan. Karena kita tidak pernah tahu untuk di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi yang menular ke kita. Di samping cuci tangan dengan menggunakan sabun selama minimal 20 detik. Ini menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini.
Kami prihatin bahwa masih ada tenaga kesehatan, tenaga medis yang masih harus tertular penyakit ini dan menjadi korban. Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus menerus mendistribusikan alat perlindungan diri (APD) agar mereka bisa bekerja dengan normal, bekerja dengan nyaman agar tidak ada kekhawatiran terinfeksi ini. Gugus tugas sudah diaktifkan di 21 Provinsi, dan 127 Kabupaten/Kota. Oleh karena itu daerah-daerah yang lain menyiapkan instrumen hukum dan SDM agar seluruh wilayah/daerah bisa membentuk gugus tugas yang merupakan sarana untuk berkoordinasi secara komprehensif bagi semua sektor bagi pencegahan dan penanganan COVID-19.
Sudah lebih Rp 82,5 miliar dana yang diterima dari donasi semua Warga Negara. Donasi dari seluruh penjuru dunia. Donasi dari semua toleransi yang muncul terhadap kondisi ini. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu berkecil hati karena pemerintah bersama dengan kekuatan yang ada akan memberikan dharma bakti yang sebesar-besarnya dalam rangka melindungi semua warga kita dari ancaman COVID-19.
Oleh karena itu, sekali lagi bahwa kunci penyelesaian masalah ini adalah di tengah-tengah masyarakat. Jaga jarak sosial dalam berkomunikasi. Ini bukan suatu imbauan lagi, tetapi ini sudah menjadi suatu perintah yang mana harus kita laksanakan bersama-sama. Cuci tangan dengan menggunakan sabun. Gunakan masker pada saat keluar rumah. Hilangkan kebiasaan untuk menyentuh wajah, mulut, hidung dan mata pada saat tangan kita tidak bersih dan belum dicuci menggunakan sabun. Oleh karena itu, sekali lagi. Masker untuk semua.
Yang terakhir, saudara-saudara sekalian, kami akan melaporkan pencatatan kasus, konfirmasi positif dari COVID-19. Pada hari ini telah bertambah lagi 181 orang konfirmasi positif. Sehingga total menjadi 2.273. Ada 14 orang yang dinyatakan sembuh, sehingga menjadi 164 orang. Dan masih ada 7 orang yang meninggal sehingga jumlahnya menjadi 198.
Saudara-saudara sekalian, ini gambaran yang kita yakini bahwa di luar masih terjadi penularan. Masih ada kasus positif tanpa gejala yang berada di tengah-tengah kita. Masih ada sebagian dari kita yang tidak menyadari bahwa kita rentan tertular, sehingga masih ada yang belum menjaga jarak di dalam berkomunikasi sosial. Masih belum menggunakan masker pada saat di luar rumah. Masih ada yang belum rajin dan disiplin mencuci tangannya dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Ini yang akan menjadi kekuatan kita, kalau kita ingin menghentikan penularan ini.
Oleh karena itu, saudara sekalian, kami yakin seyakin-yakinnya bahwa kita semuanya mengendalikan penyakit ini. Bahwa semuanya bisa memberantas penyakit ini. Bahwa dengan bersama-sama kita bisa menyelesaikan permasalahan COVID-19 ini. Oleh karena itu, mari sekali lagi kami meminta semuanya mulai hari ini gunakan masker. Masker untuk semua. Saling mengingatkan. Manakala ada yang tidak menggunakan masker, ingatkan agar menggunakan masker. Lebih baik berada di rumah. Tunda semua kepentingan untuk meninggalkan rumah. Tunda semua rencana berpergian. Bukan hanya ke kampung, tetapi ke rumah saudara, ke rumah teman, ke rumah lainnya.
Lakukan komunikasi sosial dengan menggunakan jaringan telekomunikasi yang sudah kita miliki. Sadari betul bahwa kita kita harus melindungi siapa pun, termasuk melindungi orang tua kita yang di kampung. Melindungi saudara-saudara kita yang di kampung, dan melindungi siapa pun yang kita kasihi. Oleh karena itu kuncinya adalah disiplin. Kebersamaan untuk mengendalikan penyakit ini adalah penting. Kita bisa menjadi pahlawan untuk melindungi diri kita sendiri, melindungi keluarga kita, melindungi orang tua kita yang memiliki kerentanan lebih tinggi. Melindungi masyarakat yang lain dan melindungi negara ini.
(hels)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.