Connect with us

Dukung Daya Saing Jamu, Badan POM Dampingi Pelaku Usaha Jamu Gendong

Semarang – Sebagai salah satu bentuk dukungan peningkatan daya saing kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) jamu khususnya di wilayah Jawa Tengah, Badan POM bersinergi dengan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Pendampingan UMKM Obat Tradisional dalam rangka Mendukung Hilirisasi Herbal Nasional Melalui Konsistensi Pemenuhan Mutu Bahan Baku di Semarang, Selasa (31/03/2022).

Jamu adalah warisan budaya dan kekayaan Indonesia yang perlu terus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan, sehingga memerlukan dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan daya saing jamu di Indonesia. Dukungan optimal terhadap pelaku UMKM jamu termasuk jamu gendong perlu ditingkatkan karena terkait beberapa aspek dalam masyarakat selain aspek budaya.

Para pelaku usaha jamu gendong adalah pahlawan karena mereka berada di hilir untuk mengedarkan dan menyajikan jamu, sehingga mendorong peningkatan permintaan jamu dan menumbuhkan kebiasaan masyarakat untuk minum jamu. Selain itu, pelaku usaha jamu gendong adalah bagian dari UMKM yang merupakan penggerak perekonomian Indonesia terutama di masa pandemi.

Pemerintah menggalakkan program Bangga Buatan Indonesia yang juga bertujuan mendukung pelaku usaha UMKM jamu agar berkembang dan dapat bergerak lebih luas sehingga dapat berdampak pada ekonomi lokal dan mendukung ekonomi nasional.

Kegiatan yang juga merupakan hasil tindak lanjut kerja sama antara Badan POM dengan Komunitas Empu dan Yayasan Benih Baik ini diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen; Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah; Asosiasi Pelaku Usaha Obat Tradisional, yaitu GP Jamu dan Penggagas Komunitas Empu, serta berbagai unit kerja dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan POM.

Kepala Badan POM, Penny K. Lukito mengungkapkan bahwa sampai saat ini Badan POM masih menemukan beberapa produk obat tradisional yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) yang diproduksi dan diedarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Temuan ini mengindikasikan bahwa konsumen masih belum menyadari bahaya mengonsumsi obat tradisional dan pangan yang mengandung BKO. Masyarakat harus terus diedukasi supaya mampu melindungi dirinya sendiri. Hal ini menjadi fokus Badan POM untuk terus aktif melakukan edukasi kepada masyarakat dan melakukan pendampingan dalam rangka pemberdayaan UMKM jamu yang berdaya saing,” ungkap Kepala Badan POM.

Pemerintah Propinsi Jawa Tengah sangat mendukung Badan POM dalam melakukan pendampingan terhadap UMKM jamu. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah dalam sambutannya.

“Jawa Tengah sudah dikenal dengan sentra jamu yang tersebar di berbagai daerah, diantaranya Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Tegal, Boyolali, serta Cilacap. Kami, terutama pemerintah Propinsi Jawa Tengah sangat mendukung kegiatan pendampingan terhadap UMKM jamu yang diselenggarakan oleh Badan POM,” jelas Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Pada rangkaian acara tersebut, Kepala Badan POM berkesempatan menyerahkan secara langsung sertifikat Nomor Izin Edar (NIE) untuk 3 (tiga) produk obat tradisional, kosmetika, dan pangan olahan. Selain itu juga diserahkan 4 (empat) sertifikat yaitu sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB), Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), serta Sertifikat Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan (SMKPO) kepada 4 (empat) pelaku UMKM di Jawa Tengah.

Badan POM juga menggandeng Industri Obat Tradisional dalam meningkatkan daya saing UMKM termasuk jamu gendong melalui program Orang Tua Angkat Jamu. Sebagai implementasi dari program tersebut, pada rangkaian acara juga dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis berupa peralatan produksi dan penyimpanan obat tradisional bagi usaha jamu gendong.

Selain itu, untuk menambah nilai dan kepercayaan masyarakat terhadap pelaku usaha yang mampu menghasilkan jamu gendong yang aman, berkhasiat/bermanfaat, dan bermutu, turut dilakukan stikerisasi jamu gendong.

Kegiatan pendampingan UMKM obat tradisional ini juga membuka ruang dialog tentang cara pengolahan jamu yang baik dengan menghadirkan pakar dari Badan POM; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Kementerian Pertanian; Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; dan Jamu Digital.

Dalam rangkaian acara yang lain Badan POM juga menggelar layanan keliling dan terpadu sebagai wujud komitmen pelayanan prima, khususnya terkait percepatan izin edar registrasi obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetika.

Di akhir acara Kepala Badan POM menyampaikan harapannya kepada para pelaku UMKM dalam rangka peningkatan daya saing produk.

“Penyerahan berbagai sertifikat serta rangkaian kegiatan pendampingan UMKM hari ini diharapkan dapat memotivasi para pelaku usaha untuk terus berkomitmen dalam menyediakan produk yang berkualitas yaitu produk yang aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu, dan berdaya saing,” tutup Kepala Badan POM.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya